LIPUTAN BANDUNG-Berkendara sepeda motor merupakan kegiatan sehari-hari yang umum dilakukan oleh hampir semua kalangan masyarakat di Indonesia. Saat berkendara, banyak faktor yang bisa membahayakan seseorang, baik itu pengendara, kendaraan, kondisi jalan, maupun lingkungan sekitar.
Salah satu faktor lingkungan yang dapat menjadi penyebab kecelakaan adalah cuaca. Indonesia, dengan iklim tropisnya, memiliki dua musim yang sangat berbeda, yaitu musim panas dan musim hujan, yang dapat berpengaruh pada keselamatan saat berkendara.
Saat cuaca sedang panas, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi tubuh pengendara, kondisi lalu lintas yang mungkin menjadi lebih padat, dan risiko dehidrasi akibat panasnya cuaca. Dehidrasi dapat mengurangi fokus pengendara dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Di sisi lain, cuaca saat musim hujan membawa potensi bahaya yang lebih besar bagi pengendara. Persiapan tambahan seperti membawa jas hujan, memilih rute yang aman dari genangan air atau banjir, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi jalan yang licin menjadi sangat penting.
Kondisi jalan yang buruk akibat hujan juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan, terutama karena genangan air yang dapat menghambat laju kendaraan atau menyebabkan aquaplaning. Visibilitas pengendara juga menjadi terbatas karena air hujan yang jatuh ke visor helm, sehingga pengemudi perlu lebih berhati-hati.
Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora, Ludhy Kusuma, mengatakan, “Dalam kondisi cuaca apapun, penting untuk selalu waspada, mengambil keputusan yang tepat, dan menggunakan perlengkapan berkendara yang sesuai untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain di sekitar.”
“Saat berkendara baik di musim panas atau musim hujan bagi pengendara wajib untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas dan juga menggunakan perlengkapan berkendara yang lengkap untuk selalu #Cari_Aman, seperti menggunakan Helm, Jaket, Sepatu dan Sarung Tangan serta membawa Jas Hujan.