Jumat, Mei 9, 2025
BerandaINTERNASIONALKemlu Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Serangan India ke Pakistan

Kemlu Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Serangan India ke Pakistan

LIPUTAN BANDUNG– Kemlu Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Serangan India ke Pakistan

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia (RI) mengonfirmasi bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan yang dilakukan oleh India ke Pakistan pada Rabu (7/5/2025) dini hari.

Serangan yang dinamakan *Operasi Sindoor* oleh India ini merupakan balasan atas serangan yang dilakukan oleh kelompok teroris yang menewaskan 26 wisatawan Hindu di wilayah Kashmir pada bulan April lalu.

Baca Juga: Masuk Jajaran World’s Best Banks, BCA Pertahankan Posisi sebagai Bank Terbaik di Indonesia Versi Forbes

Judha Nugraha, Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, mengungkapkan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan terkait WNI yang menjadi korban dalam serangan tersebut.

Ia juga menambahkan bahwa KBRI New Delhi dan KBRI Islamabad sudah melakukan upaya-upaya pemantauan dan komunikasi intensif dengan WNI yang berada di wilayah yang terdampak.

“Berbagai langkah sudah diambil oleh KBRI New Delhi dan KBRI Islamabad. Kami pastikan bahwa sampai saat ini, tidak ada WNI yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut,” jelas Judha dalam keterangannya kepada media di Jakarta pada Rabu sore (7/5/2025).

Judha menjelaskan bahwa meskipun serangan tersebut melibatkan wilayah yang diketahui memiliki populasi WNI, terutama di Kashmir dan beberapa wilayah di Pakistan, tidak ada laporan mengenai korban dari Indonesia.

Baca Juga: Jabar Reaktivasi Kereta Api, Siap Mendorong Pariwisata ke Level Berikutnya!

Berdasarkan data yang tercatat di KBRI New Delhi, terdapat sekitar 11 WNI yang tinggal di Kashmir, sementara KBRI Islamabad mencatat ada 74 WNI yang tinggal di wilayah-wilayah yang menjadi sasaran serangan India tersebut.

“WNI yang tinggal di sana sebagian besar memang menikah dengan warga setempat, dan mereka tinggal di wilayah-wilayah tersebut karena alasan pribadi. Namun, sejauh ini, kami dapat memastikan bahwa mereka semua dalam keadaan selamat,” ujar Judha menambahkan.

Meskipun tidak ada korban dari Indonesia, Kemlu RI tetap mengingatkan agar WNI yang tinggal di kedua negara tersebut tetap waspada terhadap situasi yang sedang berkembang.

KBRI di kedua negara tersebut terus memantau situasi dengan berkomunikasi secara aktif dengan warga negara Indonesia yang ada di lokasi yang terdampak.

“WNI di wilayah-wilayah yang terdampak serangan diminta untuk selalu memperhatikan perkembangan situasi dan mematuhi informasi yang diberikan oleh pihak berwenang setempat. Kami juga mendorong warga Indonesia di India dan Pakistan untuk segera menghubungi hotline KBRI jika menghadapi situasi yang berpotensi membahayakan keselamatan jiwa,” lanjut Judha.

Sebagai bagian dari upaya pelindungan, Kemlu RI telah menyediakan nomor hotline yang dapat dihubungi oleh WNI di India dan Pakistan.

Bagi WNI yang berada di Pakistan, mereka dapat menghubungi nomor hotline KBRI Islamabad di +92 345-8571-989. Sementara itu, bagi WNI di India, mereka dapat menghubungi KBRI New Delhi di nomor +91-766-960-082.

Pihak Kemlu juga mengimbau agar WNI selalu menjaga kewaspadaan tinggi, terutama di tengah situasi ketegangan antara India dan Pakistan yang semakin memanas. Dalam situasi seperti ini, komunikasi dan koordinasi yang baik antara WNI dengan perwakilan diplomatik Indonesia sangat penting untuk memastikan keselamatan mereka.

Serangan India yang dilancarkan sebagai *Operasi Sindoor* itu merupakan respons terhadap serangan kelompok teroris yang menargetkan wisatawan Hindu di Kashmir, yang terjadi pada bulan April 2025.

Serangan teroris tersebut menyebabkan 26 orang tewas, yang mayoritas merupakan warga negara India dan beberapa turis asing.
India menuduh kelompok militan yang berbasis di Pakistan bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang kemudian memicu ketegangan lebih lanjut antara kedua negara yang memiliki sejarah panjang konflik.

Meski demikian, Kemlu RI terus memantau situasi di kedua negara tersebut dan berkomitmen untuk menjaga keselamatan WNI yang berada di wilayah yang terdampak.

Pemerintah Indonesia tetap mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan warganya, dengan terus menyediakan saluran komunikasi yang terbuka bagi WNI yang membutuhkan bantuan atau informasi lebih lanjut terkait situasi tersebut.

Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan WNI yang tinggal di wilayah terdampak dapat merasa lebih tenang dan mengetahui bahwa pemerintah Indonesia selalu siap memberikan perlindungan dan bantuan kapan pun dibutuhkan.

RELATED ARTICLES

Most Popular