LIPUTAN BANDUNG – Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Sesmendukbangga)/Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Budi Setiyono berjanji untuk memperkuat organisasi jurnalis, khususnya Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB).
Pada tahap awal, penguatan akan dilakukan di Provinsi Jawa Barat dengan menggandeng pengurus IPKB Jawa Barat untuk menyelenggarakan workshop jurnalisme kependudukan.
“Saya menekankan bahwa penting untuk membangun kolaborasi, termasuk juga dalam mengembangkan komunitas jurnalis. Di Jawa Barat kita coba, ya! Yang pertama kita bikin di Jawa Barat. Kita bikin diklat kependudukan untuk wartawan,” ungkap Budi saat bertemu sejumlah jurnalis anggota IPKB di Kabupaten Garut akhir pekan lalu.
Guru besar Universitas Diponegoro (Undip) ini menilai keberadaan media sangat penting dalam membangun kesadaran publik. Para jurnalis merupakan agen utama dalam penyebarluasan informasi pembangunan kependudukan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) dan relevansinya dengan persoalan negara.
“Itulah kenapa setiap saya ke daerah itu ingin ngobrol dengan teman-teman wartawan. Kita perlu bergerak bersama, terutama yang di IPKB. Kita punya mimpi yang namanya Indonesia Emas. Untuk mewujudkannya kita perlu bersama-sama,” tegas Budi.
Meski menilai insan media sangat strategis, Budi yang bergabung dengan Kemendukbangga/BKKBN sejak awal tahun 2025 mengaku belum mendapatkan laporan terkait keberadaan IPKB sebagai wadah jurnalis di tingkat nasioanal. Karena itu, Budi mengaku surprise melihat peran aktif IPKB di Jawa Barat, khususnya semarak publikasi program Bangga Kencana di jejaring media mitra IPKB Jawa Barat.
Situasi itu yang kemudian mendorong Budi untuk melakukan revitalisasi kelembagaan IPKB di tingkat nasional. Setelah Jawa Barat, lulusan magister kebijakan publik Flinders University Australia ini berjanji untuk meminta unit terkait menginisiasi kegiatan pendahuluan dalam rangka konsolidasi IPKB dan pengembangan kapasitas jurnalis.
Di tempat yang sama, Ketua IPKB Jawa Barat Najip Hendra SP mengaku sangat bersyukur bisa berdialog langsung dengan Sesmendukbangga. Najip secara khusus meminta Kemendukbangga untuk secara proaktif melibatkan kalangan jurnalis dalam membangun kesadaran masyarakat tentang kependudukan dan pembangunan keluarga.
“Selain berperan dalam mencerdaskan masyarakat, jurnalis atau media punya posisi strategis untuk melakukan advokasi program kepada pemangku kepentingan lainnya. Para wartawan selalu ada di sisi kepala daerah dan bisa berkomunikasi secara langsung tanpa adanya sekat birokrasi. Kedekatan ini menjadi modal penting advokasi karena jurnalis bisa leluasa memberikan penguatan atau bahkan memberikan koreksi kebijakan,” ungkap Najip.
Untuk bisa menjalankan peran strategis tersebut, sambung Najip, jurnalis perlu mendapatkan pemahaman secara utuh tentang program. Pemahaman komprehensif bermanfaat dalam membangun konstruksi berita dan penyajian data kepada pembaca. Juga untuk menghindari kekeliruan dalam menafsirkan data menjadi bacaan yang mudah dipahami publik.
Kepala biro salah satu jaringan media nasional tersebut menjelaskan, selama ini jejaring media di Jawa Barat sangat aktif memublikasikan program Bangga Kencana. Dalam empat bulan terakhir misalnya, jaringan media IPKB Jabar menerbitkan sedikitnya 800 berita atau rata-rata 200 berita per bulan.
“Di luar pemberitaan, IPKB Jabar juga terlibat aktif dalam sejumlah progam. Sebut saja misalnya sebagai narasumber, moderator, juri, kelompok kerja, dan lain-lain. Beberapa waktu lalu, tim IPKB Jabar terlibat aktif dalam penulisan buku berisi praktik baik pelayanan KB pascapersalinan di Jawa Barat. Di samping itu, IPKB Jawa Barat juga mengembangkan portal khusus pemberitaan kependudukan dan pembangunan keluarga yang bisa diakses pada alamat www.wartakencana.id,” papar Najip.
Portal berita tersebut, sambung Najip, merupakan pengembangan dari majalah Warta Kencana yang terbit kali pertama pada 2010 silam. Hingga 2024 lalu, Warta Kencana edisi ke-47 terbit bertepatan dengan puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) pada 29 Juni 2024.
“Perubahan Warta Kencana dari majalah versi cetak menjadi portal online merupakan upaya transformasi sekaligus adaptasi terhadap perubahan teknologi informasi. Pada saat yang sama menjadi upaya dokumentasi produk jurnalistik yang secara khusus menyoroti kependudukan, pembangunan keluarga, dan keluarga berencana,” terang Najip.
Di bagian lain, Najip menegaskan, keberadaan IPKB merupakan simbol dukungan media terhadap program Bangga Kencana sekaligus partisipasi publik dadalam pembangunan. “Tentu tidak boleh melupakan tugas utama yakni mengawasi. Harus tetap berperan sebagai watchdog dan mengingatkan apabila ada hal menyimpang,” pungkasnya.***