Pemkot Bandung Siapkan Solusi Permanen Atasi Genangan di Cimincrang Gedebage

oleh -11 Dilihat
Pemkot Bandung Siapkan Solusi Permanen Atasi Genangan di Cimincrang Gedebage
Pemkot Bandung Siapkan Solusi Permanen Atasi Genangan di Cimincrang Gedebage

LIPUTAN BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung terus berupaya mencari solusi permanen untuk mengatasi genangan air yang kerap terjadi di kawasan Cimincrang, Kecamatan Gedebage.

Melalui Dinas Sumber Daya Air dan Binamarga (DSDABM), langkah awal yang akan dilakukan ialah pengerukan sungai yang melintasi RW 07 Kelurahan Cimincrang.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan pompa air untuk mempercepat aliran air saat intensitas hujan tinggi.

Baca Juga:Purbaya Klarifikasi Soal Gaya Komunikasi: Semua Langkah Sesuai Arahan Presiden

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyambut baik rencana tersebut namun menekankan pentingnya langkah yang bersifat jangka panjang.

Ia menilai bahwa penanganan dengan pompa air bersifat reaktif dan belum mampu menjawab akar permasalahan banjir di wilayah timur Kota Bandung.

“Kalau cuma pakai pompa air, genangan akan selalu terjadi. Maka perlu solusi permanen seperti kolam retensi,” ujar Farhan dalam kegiatan Siskamling Siaga Bencana edisi ke-26 di Kelurahan Cimincrang, Senin (27/10/2025).

Baca Juga:Telkom Bandung dan Diskominfo Kabupaten Bandung Bahas Implementasi Perlindungan Data Pribadi

Mendukung arahan tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandung, Didi Ruswandi, yang sebelumnya menjabat Kepala DSDABM, mengusulkan agar taman di Perumahan Griya Cempaka Arum dijadikan kolam retensi.
Menurutnya, langkah ini tidak hanya efektif menampung limpasan air hujan, tetapi juga dapat mempercantik lingkungan sekitar dengan konsep taman hijau multifungsi.

Farhan menambahkan, meningkatnya frekuensi genangan dan bencana pohon tumbang menjadi bukti nyata dampak perubahan iklim di Kota Bandung.

Ia menjelaskan bahwa perubahan pola curah hujan dan kondisi tanah yang tidak stabil menjadi tantangan baru bagi tata kelola lingkungan perkotaan.

“Kota Bandung sedang mengalami perubahan iklim. Tanah makin labil, angin makin kencang. Karena itu, Pemkot harus siap siaga 24 jam untuk memantau kondisi di lapangan,” ujarnya.

Kini, Pemkot Bandung bergerak cepat bersama DSDABM, BPBD, dan Dinas Kebakaran dalam sistem kerja lintas dinas selama 24 jam.

Sinergi ini diharapkan menjadi kunci dalam menekan risiko bencana perkotaan, sekaligus wujud nyata komitmen pemerintah menghadirkan Bandung yang tangguh terhadap perubahan iklim.