LIPUTAN BANDUNG – Masih dalam semangat memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, suasana meriah terasa di lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung. Pada Kamis (21/8), sebuah kegiatan yang tidak biasa sukses mencuri perhatian: Lomba Tarik Lokomotif di Depo Bandung.
Lomba Tarik Lokomotif yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Depo Lokomotif Bandung ini menjadi simbol kuat bagaimana semangat perjuangan para pahlawan bisa diwarisi dan diwujudkan oleh generasi masa kini. Para pegawai KAI Daop 2 Bandung antusias mengikuti lomba yang tak hanya menantang fisik, tetapi juga membutuhkan kekompakan tingkat tinggi.
Lokomotif yang ditarik dalam perlombaan memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia ini bukan sembarangan. Mesin besar itu adalah lokomotif seri 206 dengan bobot mencapai 80 ton—ikon perkeretaapian Indonesia masa kini. Tantangan utama lomba ini adalah menarik lokomotif tersebut sejauh 20 meter, dilakukan secara berkelompok oleh para pegawai.
Lomba Tarik Lokomotif di Depo Bandung ini bukan hanya sekadar ajang unjuk kekuatan. Di balik kegiatan unik ini tersimpan pesan mendalam tentang pentingnya kerja sama dan semangat gotong royong, sebagaimana yang diwariskan para pejuang kemerdekaan bangsa.
Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk simbolik dari perjuangan kolektif. “Melalui lomba tarik lokomotif ini, kami ingin menghadirkan makna bahwa apa pun tantangan yang dihadapi, jika dilakukan bersama dengan semangat kebersamaan, maka tujuan besar dapat dicapai,” ungkapnya.
Menurut Kuswardojo, perlombaan ini menjadi momentum untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan, kekompakan, dan jiwa sportivitas di kalangan pegawai. Dalam konteks perusahaan seperti KAI, kolaborasi antardivisi sangat penting demi pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Selain Lomba Tarik Lokomotif di Depo Bandung, peringatan kemerdekaan kali ini juga diramaikan dengan beragam lomba khas 17 Agustusan. Mulai dari estafet sarung, joget balon, hingga estafet bola air, semua digelar untuk menambah semarak dan mempererat kekeluargaan antarpegawai.
Baca Juga:89 ribu Pelanggan Gunakan Kereta Api pada Libur Panjang Hari Kemerdekaan
Keceriaan terlihat di wajah para peserta dan penonton yang berkumpul di area depo. Teriakan semangat, tawa, dan sorak sorai menjadi bagian dari suasana hangat yang membungkus kegiatan ini. Meski dalam bentuk perlombaan hiburan, nilai-nilai kebangsaan tetap hadir di dalamnya.
Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tapi menjadi bukti nyata bahwa semangat kemerdekaan bisa terus dikobarkan dalam bentuk yang relevan dengan zaman. Di era modern ini, semangat patriotisme tidak hanya ditunjukkan melalui senjata, tetapi juga lewat dedikasi dalam pekerjaan.
Lomba Tarik Lokomotif di Depo Bandung menjadi pengingat bahwa kemerdekaan yang diraih dengan susah payah oleh para pahlawan, kini harus diisi dengan semangat juang dalam menghadapi tantangan zaman. Baik itu dalam hal pelayanan publik, pembangunan infrastruktur, maupun menjaga semangat nasionalisme.
Para pegawai KAI Daop 2 Bandung menyambut kegiatan ini sebagai bentuk penyegaran dan motivasi. Melalui kerja sama tim yang terbangun saat lomba, diharapkan semangat ini dapat terbawa dalam rutinitas pekerjaan sehari-hari mereka.
KAI sendiri terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Momen seperti ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap keberhasilan perusahaan, ada kerja keras kolektif yang lahir dari semangat persatuan.
Melalui kegiatan seperti Lomba Tarik Lokomotif di Depo Bandung, KAI tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga membangun budaya kerja yang sehat, produktif, dan penuh semangat.
Perlombaan ini pun ditutup dengan suasana penuh sukacita dan penghargaan kepada para pemenang lomba. Namun lebih dari sekadar menang atau kalah, semua peserta sepakat bahwa kebersamaan dan semangat nasionalisme adalah hadiah terbaik dari kegiatan ini.
Dengan semangat seperti ini, perjuangan tidak berhenti di masa lalu. Ia terus hidup dan tumbuh dalam setiap individu yang bekerja dengan sepenuh hati untuk kemajuan bangsa.
