Kamis, Januari 30, 2025
BerandaBISNISPerkuat Kolaborasi Global : Bio Farma Teken Perjanjian Kerjasama dengan Serum Institute...

Perkuat Kolaborasi Global : Bio Farma Teken Perjanjian Kerjasama dengan Serum Institute of India

LIPUTAN BANDUNG – Perkuat Kolaborasi Global : Bio Farma Teken Perjanjian Kerjasama dengan Serum Institute of India.

Bio Farma, perusahaan terkemuka di bidang produksi dan distribusi vaksin dan produk farmasi di Indonesia dan Serum Institue of India (SII), perusahaan farmasi terkemuka yang bergerak dalam bisnis produksi dan distribusi produk biologi dan vaksin di India telah resmi menandatangani Perjanjian Kerjasama pada 25 Januari 2025 di India, terkait rencana kerjasama produk diagnostik TB (Cy-Tb) sebagai salah satu komitmen Bio Farma untuk mendukung program pemerintah dalam memenuhi target eliminasi TB nasional pada tahun 2030 yang ditergetkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Perjanjian Kerjasama tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya dan Deputy Director SII, Prasen Adya serta disaksikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, Komisaris Utama Bio Farma Tugas Ratmono dan Executive director SII, Member Board of Directors, Parag Deshmukh.

Baca Juga: Pulihkan Keberadaan Lahan Hijau : Bio Farma Ajak Karyawan Tanam 2000 Pohon

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan kunjungan Presiden RI ke India untuk Upacara Perayaan Hari Republik India Tahun 2025 yang turut dihadiri Menteri Kesehatan RI. Bio Farma dan Mentri Kesehatan RI kemudian mengadakan pertemuan dengan SII.

Berdasarkan data yang dilansir dari website Perkumpulan Pemberantas Tuberkolosis Indonesia disebutkan bahwa laporan WHO terbaru menunjukkan Indonesia adalah penyumbang terbesar kedua kasus TB dunia, dengan India di posisi pertama, dan mengalami peningkatan kasus antara 2020-2023.

Indonesia masih menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan kasus tuberkulosis (TB) terbanyak di dunia, berdasarkan laporan terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Global TB Report 2024 .

Baca Juga: Kepala BPOM Kunjungi Fasilitas Produksi Bio Farma, Menjaga Siinergitas Pengawasan Produk dan Riset Farmasi

Agreement CyTb di tahun 2025 dilanjutkan dengan proses registrasi. Merupakan skintest untuk pemeriksaan tuberkulosis latent dengan profil yang lebih baik dibandingkan dengan PPD RT23 yang saat ini digunakan di Indonesia.

Dengan adanya Kerjasama antara Bio Farma dan SII dapat memperkuat kolaborasi sehingga mempercepat eliminasi TB di Indonesia dan juga India.

Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya menyampaikan bahwa kolaborasi Bio Farma dan SII telah terjadi dari cukup lama.

Baca Juga: Bio Farma Dukung Pemerintah dalam Program Rencana Aksi Nasional RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim

“Kolaborasi kami dengan SII dimulai pada tahun 2011 melalui ekspor bulk polio ke SII, kemudian oleh SII diproduksi menjadi finished product untuk memenuhi kebutuhan vaksin polio secara global. Hingga samapi saat ini hubungan kerjasama masih berlanjut dengan memperkuat portofolio mencakup vaksin BCG, vaksin MR, Bulk Hepatitis B, vaksin pentavalen, vaksin heksavalen dan vaksin malaria yang saat ini dalam tahap regisrasi. SII merupakan strategic partner Bio Farma” ujar Shadiq.

Menurut Shadiq, evolusi ini menggaris bawahi peran penting dari kolaborasi strategis dalam menangani seluk beluk lanskap global kontemporer, terutama dalam bidang kesehatan dan imunisasi. Indonesia telah membuat kemajuan yang siginifikan dalam upaya imunisasi, dengan memperkenalan 14 antigen vaksin ke dalam Progam Imunisasi Nasional (PIN).

“Kami bangga bahwa Bio Farma saat ini memasok 13 antigen vaksin tersebut, dengan 9 diproduksi di dalam negeri dan 4 antigen vaksin lainnya diimpor, yang beberapa diantaranya berasal dari SII. Melihat ke masa depan, kami sangat antusias dengan akan segera dimasukannya vaksin heksavalen ke dalam program Imunisasi Nasional, yang akan melanjutkan komitmen Indonesia untuk cakupan imunisasi yang komprehensif” tambah Shadiq.

“Di Bio Farma kami berkomitmen untuk memperkuat kemitraan dengan SII. Di luar ekspor produk jadi dan bulk (barang setengah jadi), kami juga ingin mengeksplorasi peluang dalam penelitian dan pengembangan serta transfer teknologi untuk produksi” tutup Shadiq.
Selain itu telah dilakukan penjajakan produk jadi vaksin rBCG, yaitu vaksin newTB yang diharapkan dapat digunakan di usia dewasa untuk dapat menambah imunitas terhadap tuberculosis. Diharapkan vaksin ini dapat digunakan di Indonesia utuk mendukung program manajemen TB di Indonesia.

Upaya Bio Farma dalam eliminasi TBC bukan hanya langkah kesehatan, tetapi juga bagian integral dari pencapaian Asta Cita.

Dengan fokus pada pencegahan, inovasi, dan kolaborasi, Bio Farma mendukung Indonesia dalam mencapai masyarakat yang sehat, produktif, dan berdaya saing global.

RELATED ARTICLES

Most Popular