LIPUTAN BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk terus mendorong penataan kawasan di seluruh wilayah Jawa Barat. Langkah tersebut mencakup normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS), perbaikan infrastruktur jalan, hingga pembenahan gerbang tol.
Menurut KDM– sapaan akrab Dedi Mulyadi –seluruh upaya penataan harus diwujudkan melalui kerja nyata di lapangan.
Hal itu disampaikan KDM dalam Rapat Koordinasi Penataan Kawasan DAS serta Penataan Areal Marka Jalan Nasional dan Gerbang Tol di Wilayah Jawa Barat, di Ruang Rapat Lantai 3 Gedung Singaperbangsa, Kantor Bupati Karawang, Kamis (13/11/2025) sore.
Baca Juga: Fikom UNPAM Gelar PKM di Pantai Carita, Ajak Warga Sukajadi Melek Komunikasi dan Promosi Digital
“Ini momentum yang sangat baik dan strategis. Kebijakan pemerintah dalam menormalisasi sungai serta membenahi jaringan jalan — baik tol, nasional, provinsi, maupun kabupaten — mendapat dukungan luar biasa dari masyarakat,” ujar KDM
KDM mencontohkan, proyek penataan DAS Karangligar di Kabupaten Karawang segera direalisasikan.
“Hari ini akses jalan dari (perumahan) Resinda sudah bisa dilalui. Mesin akan segera dipasang, pembebasan tanah oleh Pemda Kabupaten sudah selesai. Jadi tinggal mulai,” ungkapnya.
KDM menegaskan, persoalan banjir tidak bisa diselesaikan hanya melalui rapat, melainkan melalui tindakan nyata.
“Banjir bukan diselesaikan dengan rapat, tapi dengan pekerjaan,” tegasnya.
Penataan DAS Karangligar menjadi bagian dari upaya menekan potensi banjir tahunan di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, salah satu wilayah rawan genangan di Karawang bagian barat.
Baca Juga:Jelang Nataru 2025, Bandung Hadirkan Bazar Murah untuk Kendalikan Harga Sembako
“Tidak ada problem. Pekerjaan sudah bisa dimulai. Kalau yang kemudian lamanya pekerjaan, ya nanyanya ke kontraktor. Nah, karena ini juga kan pekerjaannya pekerjaan PU Pusat,” ujar KDM
Lebih lanjut, KDM menjelaskan bahwa dukungan Pemda Provinsi Jawa Barat kepada kabupaten/kota akan diwujudkan dalam bentuk pekerjaan konkret, bukan sekadar bantuan dana.
Sebagai contoh, Gerbang Karawang Barat yang semula akan dibangun Pemda Kabupaten Karawang kini akan ditangani oleh Pemdaprov Jabar. Begitu pula pembangunan jembatan penghubung Kabupaten Purwakarta-Subang yang juga menjadi bagian dari intervensi Pemdaprov Jabar.
Gerbang Tol Bernuansa Budaya Jawa Barat
Terkait penataan gerbang tol, KDM menilai perlu adanya penguatan karakter dan identitas budaya khas Jawa Barat yang tercermin dalam desainnya.
“Gerbang tol adalah pintu masuk ke wilayah Jawa Barat. Desainnya harus mencerminkan budaya dan identitas daerah. Pengguna tol juga berhak mendapat layanan yang baik,” tuturnya.
KDM menargetkan, mulai tahun 2027, seluruh gerbang tol di wilayah Jawa Barat akan menggunakan desain arsitektur khas Jawa Barat.
“Jadi nanti, mulai 2027, seluruh gerbang tol di Jawa Barat akan menggunakan desain arsitektur khas Jawa Barat,” ujarnya
Dengan demikian, penataan infrastruktur dan kawasan DAS di Jawa Barat diharapkan tidak hanya memperkuat daya dukung lingkungan, tetapi juga menampilkan wajah Jawa Barat yang berkarakter dan berbudaya.





