LIPUTAN BANDUNG– Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman mengadakan silaturahmi dengan tokoh masyarakat Jawa Barat di Shizouka, Jepang, Senin (14/10/2024) malam.
Silatrurahmi itu dalam kunjungan ke Kita Halal Mart, milik Ito, warga Jabar, yang telah menetap di Shizouka selama 40 tahun.
Dalam silaturami itu hadir Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Shizouka Dedi, serta perwakilan mahasiswa dan warga diaspora Jawa Barat yang tinggal di Jepang.
Baca Juga: Bey Machmudin: Peran Masjid di Jawa Barat Jadi Pusat Transformasi Sosial
Dalam sambutannya, Herman Suryatman menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan ini untuk bertemu dan berdiskusi dengan tokoh masyarakat serta mahasiswa asal Jabar di Shizouka.
“Kami berkomitmen untuk lebih mempererat silaturahmi dengan warga Jawa Barat yang ada di Shizouka, baik yang bekerja maupun yang sedang menempuh pendidikan,” ujar Herman.
“Silaturahmi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan warga diaspora, juga memfasilitasi mahasiswa agar bisa menyelesaikan studi mereka dengan baik dan membawa ilmu serta pengalamannya kembali ke Jawa Barat,” imbuhnya.
Baca JugaBey Machmudin: Peran Masjid di Jawa Barat Jadi Pusat Transformasi Sosial
Ito, pemilik Kita Halal Mart, yang juga seorang tokoh senior di komunitas Jawa Barat di Shizouka, menyambut baik kunjungan Herman Suryatman.
“Saya sangat berterima kasih atas provokasi positif dari Pak Sekda. Semoga langkah-langkah kerja sama ini bisa bermanfaat untuk semua, baik untuk mahasiswa, tenaga magang, maupun warga senior di sini,” kata Ito.
Ketua DKM Shizouka Dedi juga menyampaikan apresiasinya terhadap kunjungan ini. “Kedatangan Pak Sekda memberikan semangat baru bagi kami yang berada di Jepang. Mudah-mudahan dengan kehadiran beliau, kami bisa lebih termotivasi untuk terus berkarya dan menjaga semangat, terutama bagi teman-teman yang sedang menempuh pendidikan,” kata Dedi.
Herman juga memperkenalkan beberapa mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di berbagai universitas di Shizouka, termasuk Tiana yang sedang menempuh pendidikan S3 di bidang _wood science_ serta Sadida yang tengah menempuh S2.
Ia menyebutkan pula bahwa saat ini ada sekitar 247 mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Shizouka, dimana sekitar setengahnya berasal dari Jabar.
“Kami berharap para mahasiswa ini bisa menjadi generasi kelas dunia yang dapat memberikan kontribusi besar bagi Jawa Barat dan Indonesia di masa depan. Selain itu, kami juga mengharapkan mereka bisa menjadi penghubung antara Jawa Barat dan Shizouka untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, termasuk pendidikan dan mitigasi bencana,” tambah Herman.
Kerja sama ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan antara Jabar dan Shizouka yang telah terjalin melalui program sister province.
Herman menekankan pentingnya pertukaran pengetahuan dan data terkait mitigasi bencana, mengingat Shizouka adalah provinsi yang rawan gempa dan tsunami, yang memiliki pengalaman serta teknologi mitigasi bencana yang dapat diaplikasikan di Jabar.
Herman menutup acara dengan optimisme bahwa kunjungan ini akan memperkuat hubungan antara warga Jabar di Shizouka dan pemerintah provinsi, serta mendukung pengembangan kapasitas diaspora Jabar di Jepang.