LIPUTAN BANDUNG – Barisan Olot Masyarakat Adat (BOMA), bersama komunitas budaya dan pelaku ketahanan pangan di Jawa Barat, resmi mendeklarasikan dukungan mereka kepada pasangan calon nomor urut 1 dalam Pilgub Jabar dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Acep Adang Ruhiyat dan Gitalis Dwi Natarina.
Perihal dukungan kepada Acep Adang Ruhiyat dan Gitalis Dwi Natarinatersebut disampaikan langsung oleh ketua Boma, Eka Santosa.
Eka Santosa menjelaskan, Acep Adang Ruhiyat mendapatkan banyak dukungan dari kalangan pesantren dan Nahdiyin, sementara Gitalis Dwi Natarina mendapat dukungan besar dari kaum perempuan.
Baca Juga:Diskominfo Jabar Kembali Gelar Festival Literasi Digital
Kombinasi dukungan dari berbagai lapisan masyarakat ini diyakini dapat memperkuat peluang kemenangan pasangan tersebut.
“Kami optimis,” ujar Eka di acara deklarasi di Esa Coffee and Culture, Pasir Impun, Kabupaten Bandung Barat, Selasa 29 Oktober 2024. “Berdasarkan hitungan, PKB memiliki basis suara yang kuat, ditambah lagi dukungan dari pesantren dan komunitas perempuan yang mencapai antara empat hingga lima juta orang. Kami dari masyarakat adat, pelaku ketahanan pangan, pecinta lingkungan, dan kelompok pemberdayaan perempuan juga siap mendukung, dan ini bisa mencapai lebih dari tiga juta suara. Potensi suara ini sangat besar untuk kemenangan pasangan Acep-Gita.”
Eka menekankan bahwa semangat kebersamaan masyarakat adat dan ulama Jawa Barat merupakan bagian dari nilai “gemah ripah repeh rapih,” yang berarti makmur, harmonis, dan sejahtera.
Menurutnya, ulama dan adat tidak dapat dipisahkan, dan figur seperti Acep dianggap mampu menjadi representasi nilai-nilai tersebut.
Baca Juga:Hari Sumpah Pemuda, Bey Machmudin: Momentum Bangun Agenda Pengembangan Kepemudaan
“Alhamdulillah, Pak Acep mendapat pengakuan dari masyarakat adat. Ini adalah komitmen kita untuk mendukung dan mengantarkan sosok yang berasal dari pesantren untuk menjadi gubernur Jawa Barat,” tambah Eka.
Eka juga menyampaikan bahwa sosok pemimpin yang ideal adalah yang mampu memberikan pelayanan, kesejahteraan, dan rasa aman kepada rakyatnya. Ia yakin figur tersebut ada pada diri KH Acep.
“Para Olot telah sepakat, mereka dengan tulus datang untuk memberikan dukungan, dan insyaallah ini menjadi fenomena baru di Jawa Barat. Semakin banyak dukungan yang datang, semakin kuat posisi kemenangan kita,” ujarnya optimis.
Sementara itu, Gitalis Dwi Natarina, calon wakil gubernur yang juga mendapat dukungan dari komunitas adat, menjelaskan bahwa dukungan serupa juga datang dari berbagai kalangan seniman dan musisi, serta kaum perempuan di lingkungan pesantren dan para Nyai di Cirebon, termasuk single mom yang turut mendeklarasikan dukungannya.
“Kami juga aktif menjangkau kalangan milenial melalui program ‘rumpi bareng milenial’ yang menjadi fokus kami. Alhamdulillah, pergerakan kami sejauh ini didukung oleh berbagai pihak,” kata Gita, yang akrab disapa dengan panggilan itu.
Mengenai dukungan dari komunitas adat dan budaya, Gita mengaku sangat terhormat dan menyatakan bahwa sudah saatnya Jawa Barat dipimpin oleh sosok “bapak” yang tegas seperti Acep dan “indung” (ibu) yang penyayang seperti dirinya.
“Ini adalah tanggung jawab yang besar sebagai Indung bagi masyarakat Sunda, tetapi insyaallah kami akan menjalankan amanah ini sesuai harapan masyarakat Jawa Barat,” ucapnya.
Calon gubernur Acep Adang Ruhiyat menambahkan bahwa dukungan dari komunitas adat memperkuat deklarasi-deklarasi yang telah dilakukan sebelumnya oleh berbagai kelompok dan komunitas masyarakat di Jawa Barat. Baginya, deklarasi ini semakin menegaskan keyakinannya dalam menghadapi kontestasi Pilgub mendatang.
“Kami ingin menjadi bapak bagi seluruh masyarakat Jawa Barat. Kami akan memperhatikan aspek-aspek pendidikan, kesehatan, kesejahteraan nelayan, dan semua aspek lainnya, termasuk komunitas yang disampaikan oleh Pak Eka tadi. Semua ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari visi kami untuk memajukan dan membahagiakan masyarakat Jawa Barat,” pungkas Acep.