LIPUTAN BANDUNG – Kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu BRI Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (MPI), perlahan menemui titik terang. Tim dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap empat orang yang diduga sebagai dalang utama di balik tragedi ini.
Keempat pelaku masing-masing berinisial C, DH, YJ, dan AA. Mereka ditangkap dalam operasi terpisah di Solo dan Jakarta Utara. Penangkapan berlangsung cepat setelah penyelidikan intensif oleh tim Jatanras.
Menurut Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, ketiga pelaku pertama diamankan di Solo pada 23 Agustus 2025. Sementara pelaku berinisial C ditangkap sehari setelahnya di kawasan elit PIK, Jakarta Utara.
Baca Juga: Komitmen Kawal Sinergi Jajaran di Moloku Kie Raha, Menteri Nusron Agendakan Kunjungan ke Malut
Kepolisian masih mendalami motif di balik penculikan dan pembunuhan terhadap Mohamad Ilham Pradipta (MPI). Hingga kini, pihak berwajib belum memberikan informasi detail terkait latar belakang kasus ini.
Dugaan kuat menyebutkan bahwa keempat pelaku memiliki keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan korban. Namun, keterlibatan dan peran mereka dalam aksi penculikan ini masih ditelusuri lebih jauh.
Kasus penculikan dan pembunuhan pejabat perbankan ini mengundang perhatian nasional. Mohamad Ilham Pradipta (MPI) dikenal sebagai sosok yang tidak memiliki catatan konflik atau sengketa.
Polisi menegaskan bahwa seluruh pelaku kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap apakah ada pihak lain yang turut terlibat atau mendanai aksi keji ini.
Pihak keluarga dan kerabat korban sangat terpukul atas kejadian ini. Mereka berharap pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku.
Baca Juga:Menteri Nusron Imbau Masyarakat Pasang Patok Permanen untuk Kurangi Masalah Batas Tanah
Penangkapan ini merupakan langkah awal untuk mengungkap keseluruhan skenario di balik kasus pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta (MPI). Polisi menyatakan akan bertindak tegas tanpa pandang bulu.
Diketahui bahwa kasus penculikan dan pembunuhan ini terjadi dalam waktu relatif singkat, menandakan adanya unsur perencanaan yang matang dari para pelaku.
Penanganan cepat oleh kepolisian diapresiasi publik, namun mereka juga menuntut transparansi dan kejelasan terkait motif sebenarnya. Apakah ini murni kejahatan personal atau ada unsur lain yang lebih kompleks?
Selain keluarga korban, komunitas perbankan juga menyampaikan belasungkawa. Mereka menekankan pentingnya pengamanan dan perlindungan bagi para profesional di sektor keuangan.
Kombes Pol Ade Ary meminta semua pihak menahan diri hingga hasil pemeriksaan selesai. Ia juga memastikan proses hukum akan berjalan sesuai prosedur dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran penting bagi lembaga keuangan dan aparat hukum, bahwa keamanan personal pimpinan institusi publik harus menjadi prioritas di tengah meningkatnya kejahatan terorganisir.