LIPUTAN BANDUNG – Pada pembukaan musim baru Super League 2025/26, Persijap Jepara akan menyambut kedatangan Persib Bandung dalam laga kandang yang sudah dinanti-nantikan. Sebagai tim promosi, Persijap menatap pertandingan ini sebagai ajang pembuktian di kasta tertinggi setelah merasakan ketatnya kompetisi sebelumnya. Stadion Gelora Bumi Kartini di Jepara akan menjadi arena drama yang penuh gairah, dihelat pada Senin malam, 18 Agustus 2025.
Persib Bandung datang dengan status sebagai salah satu favorit juara. Pelatih Maung Bandung, Bojan Hodak, membawa skuad lengkap berisi 22 pemain ke Jepara, termasuk dua pemain yang baru saja pulih dari cedera dalam laga playoff ACL—Luciano Guaychocea dan Rosembergne “Berguinho” da Silva. Kehadiran mereka diharapkan memuluskan sepak terjang Persib di lini serang maupun pertahanan.
Sebelum laga ini, Persib sempat memainkan dua pertandingan penting. Mereka membuka Super League dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Semen Padang di Bandung, lalu menorehkan kemenangan 2-1 melawan Manila Digger di babak playoff AFC Champions League Two. Hasil positif ini memberi modal mental sekaligus fisik bagi Persib untuk menghadapi Persijap.
Baca Juga:Hasil Undian AFC Champions League Two 2025: Persib Masuk Pot 4, Siap Hadapi Tantangan Berat
Sementara itu, Persijap Jepara tidak mau sekadar jadi penghibur. Di siaran pembuka musim, mereka menunjukkan karakter kuat dengan menahan imbang PSM Makassar 1-1. Hasil itu menjadi sinyal bahwa tim yang dimotori pelatih Mario Lemos ini tidak mudah ditaklukkan, apalagi ketika dukungan suporter yang membanggakan tampil penuh di tribun.
Sebelum kick-off, atmosfer di Jepara sudah sangat hidup. Tiket tersedia sebanyak 8.400 lembar langsung terjual habis dalam waktu hanya satu jam. Meskipun tiket VIP seharga Rp 270 ribu masih bisa didapat, antusiasme masyarakat jelas sudah tinggi dan menjadi cerminan pentingnya pertandingan ini bagi publik Jepara.
Revisi harga tiket menjadi respons manajerial yang cerdas. Manajemen Persijap mengikuti aspirasi suporter dengan menurunkan harga tiket untuk tribun umum—tribun utara dan selatan menjadi Rp 80 ribu, tribun timur Rp 120 ribu—dengan tujuan agar stadion penuh merah-meriah dan menciptakan intimidasi bagi lawan.
Tak ingin menyerah pada atmosfer lawan, Persijap mempersiapkan skema permainan yang matang. Mereka sebelumnya menjalani laga uji coba melawan Persipura Jayapura yang berakhir imbang tanpa gol, menguji kesiapan pertahanan dan koordinasi antarpemain inti. Strategi seperti ini menjadi kunci melawan Persib yang mayoritas mengandalkan serangan cepat.
Kehadiran gelandang muda prestisius, Adzikry Fadlillah—pemain pinjaman dari Persib—juga menjadi dilema menarik. Di satu sisi, ia bisa menjadi penghubung efektif untuk membongkar pertahanan Persib, tetapi di sisi lain, kehadirannya akan menjadi sorotan karena berhadapan dengan mantan klubnya.
Laga ini sarat gengsi. Persib Bandung tentu ingin menjaga tren kemenangan demi merebut gelar musim ini, tetapi Persijap tidak mau sekadar menerima status underdog. Pergulatan psikologis antara tim juara dan tim promosi akan menjadi dinamika menyenangkan bagi para pengamat dan suporter.
Jadwal kompetisi yang ketat membuat laga ini krusial bagi rodasi Persib. Setelah melawat ke Jepara, Maung Bandung dijadwalkan menghadapi PSIM Yogyakarta dan Borneo FC—maka kemenangan di Jepara akan menjadi momentum untuk menyesuaikan ritme skuad sembari menghindari kelelahan dini.
Secara keseluruhan, Super League musim 2025/26 akan menampilkan pertarungan seru antar tim besar maupun tim promosi yang haus prestasi. Kompetisi berjalan dari 8 Agustus 2025 hingga 23 Mei 2026, dengan jeda SEA Games di awal Desember, menjadikan aspek rotasi dan manajemen pemain jadi kunci strategi tim-tim besar, termasuk Persib.
Pertandingan antara Persijap Jepara dan Persib Bandung tidak hanya sekadar soal angka di papan skor. Ini soal kebanggaan kota, semangat promosi lawan kekuatan mapan, serta cerita rivalitas baru di kompetisi nasional. Duel ini akan menjadi salah satu bab awal cerita panjang Super League musim ini.
