LIPUTAN BANDUNG – Berkendara di Tengah Macet? Simak Tips Anti Stres dan Tetap Selamat Ini!
Berkendara di jalan raya seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan. Selain kondisi jalan yang rusak, tergenang banjir, berlumpur, atau dipenuhi kerikil, pengendara juga kerap menghadapi situasi kemacetan terutama saat melakukan perjalanan jauh seperti musim mudik ke kampung halaman.
Kemacetan merupakan situasi yang tidak diinginkan oleh semua pengendara. Dalam kondisi ini, kita dituntut untuk tetap tenang dan mampu mengendalikan emosi, baik dalam pengoperasian sepeda motor maupun dalam menjaga etika berkendara.
Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora, Ludhy Kusuma, menyampaikan bahwa hal paling penting yang harus diperhatikan oleh pengendara adalah kesabaran dan kemampuan untuk mengontrol emosi saat berada di tengah kemacetan.
Baca Juga: Inilah Alamat Lengkap Posko Mudik Bale Santai Honda dan 2 AHASS Siaga di Jawa Barat
“Saat menghadapi kemacetan, kita harus selalu bijak dan memahami etika berkendara. Sebaiknya tidak terpancing emosi maupun memancing emosi pengendara lain. Misalnya, hindari membunyikan klakson secara berlebihan, jangan memotong antrian, dan tetap peduli terhadap keselamatan pengendara di sekitar kita,” jelasnya.
Bagi pengguna sepeda motor bebek atau sport yang menggunakan transmisi manual, berikut beberapa tips berkendara aman saat berada di tengah kemacetan:
Gunakan gas secara perlahan. Jangan menarik tuas gas secara spontan atau sekaligus, tetapi ayunkan secara perlahan agar motor melaju dengan halus.
Baca Juga: Honda Premium Matic Day Hadir di Bandung, Catat Tanggalnya!
Hati-hati dalam menggunakan rem. Saat berada dalam antrian, sebaiknya gunakan salah satu rem saja baik rem depan atau rem belakang atau bergantian. Pastikan juga jari tangan tidak menekan tuas rem secara bersamaan saat menarik gas, agar pergerakan motor tidak tertahan dan komponen rem serta sistem kelistrikan (seperti lampu rem) tetap awet.
Perhatikan penggunaan kopling. Hindari menekan kopling setengah-setengah secara terus-menerus karena dapat menyebabkan keausan pada komponen mesin.
Posisi Berkendara yang Benar
Selain itu, penting juga untuk menjaga postur tubuh agar tetap rileks dan nyaman saat berkendara, terutama saat harus berlama-lama di jalan. Berikut 7 poin penting dalam postur berkendara yang benar:
Pandangan mata ke depan, untuk memprediksi potensi bahaya dengan memperhatikan pergerakan dan sinyal dari 3–4 kendaraan di depan.
Pundak tetap rileks, tidak kaku.
Sikut membentuk sudut, agar dapat meredam getaran dan gaya pegas saat akselerasi atau pengereman.
Tangan menggenggam stang dengan rileks, dan pastikan jari tidak menarik tuas rem atau kopling jika tidak digunakan.
Pinggul berada di tengah jok, posisi duduk tegak dan seimbang, tidak terlalu ke depan atau ke belakang.
Lutut atau betis menempel pada bodi motor. Untuk tipe matic dan cub, berada di dalam sayap motor; untuk tipe sport, menempel ringan pada tangki bensin untuk mengurangi resiko benturan dari samping atau depan.
Ujung kaki menghadap ke depan. Pastikan jempol kaki menyentuh ringan pada pedal rem dan pedal perseneling.
Selain menjaga emosi dan etika berkendara, jangan lupa untuk selalu menggunakan perlengkapan berkendara yang lengkap, seperti helm SNI, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu.
Ini adalah bagian penting dari upaya #Cari_Aman dalam setiap perjalanan, tak peduli jauh atau dekat, ramai atau sepi.