Peresmian dotHub Space dan Dia.Lo.Gue Artspace Bandung Rayakan 15 Tahun dengan Pameran ‘Ngariung’

oleh -25 Dilihat
Peresmian dotHub Space dan Dia.Lo.Gue Artspace Bandung Rayakan 15 Tahun dengan Pameran 'Ngariung'
Peresmian dotHub Space dan Dia.Lo.Gue Artspace Bandung Rayakan 15 Tahun dengan Pameran 'Ngariung'

LIPUTAN BANDUNG– dotHub Space, ruang kolaborasi kreatif terbaru di Bandung, hari ini resmi diluncurkan bertepatan dengan perayaan 15 tahun Dia.Lo.Gue Artspace, menghadirkan pameran seni “Ngariung” yang menampilkan karya 69 seniman dan desainer sebagai platform pertukaran gagasan lintas disiplin, penguatan jejaring komunitas kreatif, serta perayaan atas keragaman perspektif dan energi kreatif lokal yang mencerminkan komitmen berkelanjutan dalam mengakselerasi ekosistem kreatif Bandung.

“Ngariung” diangkat sebagai pendekatan kuratorial yang menekankan kejujuran dalam membingkai pameran, merujuk pada kata dalam bahasa Sunda yang berarti “berkumpul” sebagai metafora sederhana namun kuat untuk menyatukan beragam praktik, suara, dan disiplin dalam satu peristiwa.

Peresmian dotHub Space dan Dia.Lo.Gue Artspace Bandung  Rayakan 15 Tahun dengan Pameran 'Ngariung'
Peresmian dotHub Space dan Dia.Lo.Gue Artspace Bandung Rayakan 15 Tahun dengan Pameran ‘Ngariung’

Tema ini diterima apa adanya sebagai ruang perjumpaan, tempat karya-karya dari latar dan tujuan berbeda berdampingan secara organik layaknya interaksi manusia melalui gestur kecil tanpa kebutuhan koherensi mutlak.

Sejalan dengan pembukaan dotHub dan sekaligus perayaan 15 tahun Dia.Lo.Gue, “Ngariung” berkembang melampaui sekadar tema dan berfungsi sebagai metode yang memungkinkan perspektif lintas disiplin bertemu dan memunculkan makna baru di sekitar gagasan tersebut.

Peresmian dotHub Space & Dia.Lo.Gue Artspace Bandung secara resmi dibuka oleh Sunaryo, Founder SSAS sekaligus Seniman Patung Kontemporer dan Herman Nagaria sebagai Direktur Business & Property Development Summarecon Bandung, yang menegaskan kehadiran ruang ini sebagai ikon baru kesenian Bandung Timur.

Kehadiran dotHub dan Dia.Lo.Gue di kawasan ini diharapkan menjadi tumbuhnya jejaring kreatif, memperluas akses masyarakat terhadap seni, serta menghadirkan pusat aktivitas budaya yang merepresentasikan dinamika kreatif Bandung secara lebih inklusif dan progresif.

Sebagai Kurator, Mitha Budhyarto menyatakan “Melalui ‘Ngariung’, saya ingin menghadirkan ruang perjumpaan yang jujur, tempat berbagai praktik dan suara dapat berdampingan tanpa tuntutan koherensi mutlak, sebagaimana manusia saling berjumpa melalui gestur-gestur kecil.”

“Kesederhanaan kata ‘Ngariung’ membuka ruang bagi kedekatan, memungkinkan karya-karya dengan latar berbeda saling menyapa, menemukan ritme bersama, dan memunculkan makna baru yang sejalan dengan semangat kolaboratif dotHub dan Dia.Lo.Gue,” tambah Krishnamurti Suparka, Kurator.

dotHub Space sebagai ruang kolaborasi baru di Bandung Timur, dirancang untuk mempertemukan seni, desain, dan budaya dalam satu ekosistem terpadu. Ruang ini memadukan budaya populer dengan tradisi dan gagasan kontemporer, menghadirkan atmosfer segar dan dinamis yang mendorong pertumbuhan kreatif.

Dibangun untuk memicu koneksi baru serta membuka ruang eksplorasi, dotHub menyambut seniman, kreator, dan komunitas untuk berbagi, bereksperimen, dan berkembang bersama. Inisiatif ini merupakan bentuk kerja sama antara Hermawan Tanzil pendiri LeBoYe Design & Dia.Lo.Gue Artspace dan Tan Tik Lam, pendiri Tan Tik Lam Architect (TTLA) dan Local Architecture Bureau (LAB), keduanya figur penting dari Bandung yang telah lama berkontribusi pada lanskap kreatif Indonesia.

Rahmat Indrani, Founder Smiljan yang menjadi salah satu dukungan acara ini pun mengatakan “Rangkaian komoditas yang kami hadirkan sejak awal dirancang untuk menghidupkan ruang ini dan menjadikannya titik temu yang relevan bagi komunitas kreatif. Lima belas tahun lalu, misi kami sederhana namun tegas: break the rules dan membuka pendekatan baru dalam melihat ruang, desain, serta pengalaman pengunjung.

Kini, dengan pondasi yang semakin kuat, dan sebagai portal Smiljan siap berekspansi kembali menghadirkan ruang yang lebih inklusif, adaptif, dan progresif untuk mendorong ekosistem kreatif melampaui batasan-batasan lama.”

“Keberadaan Lawang Lengkung di Bandung Timur menghadirkan energi baru bagi ekosistem kreatif kota ini. Selama ini aktivitas desain dan seni banyak terpusat di Bandung Tengah dan Utara, sehingga kami ingin membuka ruang segar di kawasan timur agar masyarakat lebih mudah menjangkau dan masuk ke dunia seni.

‘Lawang’ bagi kami adalah pintu gerbang sebagai simbol ajakan agar publik merasa dekat dengan seni, desain, dan budaya. Dengan kultur lokal yang kuat terhadap kopi, kami juga menyediakan ruang eksplorasi yang menggabungkan kreativitas dan pengalaman berkafe, sehingga Lawang Lengkung dapat menjadi wadah yang memperluas akses, memperkaya interaksi, dan menguatkan ekosistem kreatif Bandung secara lebih inklusif,” Ujar Pipih Priyatna, Founder Lawang Lengkung.

Pameran “Ngariung” akan berlangsung dari 29 November 2025 hingga tanggal 28 Februari 2026 di dotHub Space, Bandung dan menampilkan karya dari  69 seniman dan desainer yang berasal dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali dan Jepang.