LIPUTAN BANDUNG – Istana kepresidenan di Damaskus dilaporkan telah dikuasai oleh tentara oposisi Suriah setelah serangan cepat yang merebut kendali ibu kota pada Minggu 8 Desember 2024.
Ribuan massa di Suriah turun ke jalan merayakan berakhirnya kekuasaan keluarga al-Assad yang telah berlangsung selama 53 tahun.
Melansir dari Al Jazeera, televisi nasional Suriah menayangkan video pernyataan dari sekelompok pria yang menyatakan bahwa Presiden Bashar al-Assad telah digulingkan. Dalam video tersebut, mereka juga mengumumkan pembebasan para tahanan politik yang sebelumnya dipenjarakan oleh rezim al-Assad.
Baca Juga:KPU Kota Bandung Tetapkan Hasil Rekapitulasi Pilwalkot, Farhan-Erwin Unggul
Menurut pihak oposisi, Bashar al-Assad telah meninggalkan Damaskus, dan hingga kini keberadaannya belum diketahui. Beragam spekulasi pun bermunculan terkait lokasi persembunyian al-Assad saat ini.
Pesawat Mencurigakan Terpantau
Laporan dari Reuters menyebutkan bahwa sebuah pesawat milik maskapai Syria Air terlihat lepas landas dari Bandara Damaskus, sesuai data Flightradar. Pesawat tersebut dilaporkan terbang di saat yang bersamaan dengan perebutan ibu kota oleh tentara oposisi.
Namun, tak lama setelah lepas landas, pesawat itu menghilang dari radar. Hingga kini, belum ada konfirmasi mengenai siapa yang berada di dalam pesawat tersebut.
Menurut Ria Novosti, pesawat dengan nomor registrasi YK-ATA itu adalah jenis Il-76 milik Syria Air. Pesawat tersebut terlihat di radar sekitar pukul 02.00 UTC (09.00 WIB) di wilayah Damaskus sebelum menghilang di dekat kota Ram al-Anz, sekitar Homs. Pesawat itu terakhir terpantau berada pada ketinggian 495 meter di atas permukaan laut dengan kecepatan sangat rendah, yakni 53 knot (sekitar 100 kilometer per jam). Data ini memunculkan dugaan bahwa pesawat tersebut mengalami gangguan teknis atau sedang menjalankan misi khusus.
Upaya Menjaga Ketertiban
France24 melaporkan bahwa pasukan oposisi kini berusaha menjaga stabilitas dan ketertiban setelah mengambil alih Damaskus. Mereka menyerukan masyarakat untuk menghindari penjarahan atau serangan terhadap institusi publik, seperti Bank Sentral Suriah dan gedung-gedung keamanan negara.
Konflik Panjang Suriah
Perang saudara di Suriah dimulai pada 2011 sebagai gerakan protes terhadap kekuasaan Bashar al-Assad, namun dengan cepat berkembang menjadi konflik besar yang melibatkan berbagai kekuatan asing.
Selama konflik berlangsung, ratusan ribu orang tewas, dan jutaan lainnya terpaksa mengungsi ke luar negeri. Perang ini telah memicu salah satu krisis pengungsi terbesar dalam sejarah dunia modern.