LIPUTAN BANDUNG – Kantor Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menggelar seleksi tahap pertama untuk Petugas Pendamping Ibadah Haji (PPIH) Kloter dan PPIH Arab Saudi.
Seleksi yang berlangsung di Aula Kantor Kemenag KBB ini menjadi babak penyisihan krusial bagi 55 peserta yang berambisi menjadi ujung tombak pelayanan haji tahun 1446 H/2027 M.
Dari total 155 pendaftar yang mendaftar secara daring, hanya 55 orang yang berhasil lolos verifikasi administrasi. Sisanya, 85 orang dinyatakan gagal karena berbagai alasan, sementara 15 lainnya tidak dapat melengkapi dokumen yang dipersyaratkan.
Para peserta yang lolos ini bakal bersaing untuk mengisi lima posisi strategis, yaitu Ketua Kloter (9 orang), Pembimbing Ibadah Kloter (4 orang), Pelayanan Akomodasi (18 orang), Pelayanan Konsumsi (18 orang), Pelayanan Transportasi (5 orang), dan Bimbingan Ibadah (1 orang).
Acara pembukaan seleksi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Kanwil Kemenhaj Provinsi Jawa Barat, Boy Hari Novian, Kepala Kantor Kemenhaj KBB, H. Enjah Sugiarto, serta Plt. Kepala Kantor Kemenag KBB, Mukti Hartono.
Kepala Kemenhaj KBB, H. Enjah Sugiarto, menekankan pentingnya peran petugas haji sebagai representasi negara di tanah suci.
“Kita tidak hanya mencari pendamping, tapi representasi negara yang menjadi ujung tombak pelayanan di tanah suci,” ujarnya.
Enjah menyebut, petugas yang terpilih harus memiliki kompetensi, ketangguhan, integritas, serta kemampuan komunikasi lintas budaya yang baik.
“Hal ini penting untuk memastikan pelayanan yang optimal bagi jemaah haji serta mampu berinteraksi secara efektif dengan masyarakat lokal di Arab Saudi,” sebutnya.
Pengumuman hasil seleksi tahap pertama akan dilakukan pada tanggal 5 Desember 2025. Namun, para peserta sudah dapat memantau nilai mereka secara real time melalui situs web yang disediakan oleh Kanwil Kemenhaj Jawa Barat.
Bagi peserta yang berhasil lolos, mereka akan melaju ke tahap kedua, yaitu seleksi tingkat Provinsi Jawa Barat yang akan diselenggarakan pada tanggal 11 Desember 2025.
“Tahap kedua ini akan terdiri dari Tes Computer Assisted Test (CAT) dan wawancara untuk menentukan calon petugas haji yang paling layak,” jelasnya.
Dengan persaingan yang ketat dan standar yang tinggi, diharapkan seleksi ini akan menghasilkan petugas haji yang berkualitas dan siap memberikan pelayanan terbaik bagi para jemaah haji Indonesia. ***





