Minggu, Mei 19, 2024
BerandaBISNISTingkatkan Produktivitas dan Deteksi Risiko Perusahaan, Holding DEFEND ID Gelar Raker Kedua

Tingkatkan Produktivitas dan Deteksi Risiko Perusahaan, Holding DEFEND ID Gelar Raker Kedua

LIPUTAN BANDUNG– Holding BUMN industri pertahanan DEFEND ID yang terdiri dari PT Len Industri (Persero) sebagai induk, beranggotakan PT Dahana, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL Indonesia melaksanakan Raker (Rapat Kerja) holding yang kedua. Raker kedua ini dilaksanakan pada Jumat, (8/3) di Bidakara Hotel Jakarta.

Raker holding DEFEND ID 2024 dihadiri secara fisik oleh Asisten Deputi Bidang Industri Manufaktur Kementerian BUMN Chairiah, Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Holding DEFEND ID Bobby Rasyidin, jajaran Direksi PT Len Industri (Persero) holding DEFEND ID, Direktur Utama dan jajaran Direksi anggota holding DEFEND ID, serta struktural terkait dari tiap perusahaan.

Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM PT Len Industri (Persero) Holding DEFEND ID Indarto Pamoengkas selaku Ketua Pelaksana Raker Holding DEFEND ID Tahun 2024, menjelaskan makna tema Raker Tahun 2024.

Baca Juga: Selamat Kepada Andy Dwi Tjahyo sebagai Pemenang Utama 1st Grey Annual Award 2024, Kompetisi Seni Rupa Inisiasi Grey Art Gallery

“ ‘Unlock Growth and Rising Productivity’ merupakan tema yang diusung tahun ini dan memiliki makna tentang pentingnya meningkatkan kolaborasi di antara anggota holding DEFEND ID. Sehingga diharapkan dengan meningkatkan produktivitas dapat mendorong performa holding dan semakin memaksimalkan potensi untuk mengeluarkan seluruh upaya perusahaan agar dapat mencapai target pertumbuhan holding yang diinginkan,” ujar Indarto.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT Len Industri (Persero) sekaligus Dirut Holding DEFEND ID Bobby Rasyidin dalam sambutan dan arahannya menekankan terkait kondisi perekonomian global, inflasi, serta tingkat suku bunga dapat berdampak secara langsung maupun tidak langsung pada holding. Sehingga dibutuhkan kerja sama seluruh anggota holding DEFEND ID untuk mencapai keberhasilan bersama.

“Atas indikator-indikator ekonomi global tadi dan impact kepada indikator nasional, kita harus melakukan stress analysis terhadap RKAP kita di tahun 2024. Risk register, risk analysis, risk mitigasinya, ini harus terdokumentasi dengan baik sehingga kita bisa memberikan arah navigasi dari DEFEND ID ke hal-hal yang risikonya dapat kita mitigasi bersama. Jangan lupa, sekali lagi compliance, anti corruption, tidak ada toleransi sama sekali di DEFEND ID,” tambah Bobby.

Baca Juga: InterSystems FHIR untuk Indonesia Gelar Roadshow bersama DTO, PERSI, dan ARSSI Berdayakan Penyedia Layanan Kesehatan agar Patuhi Standar SATUSEHAT

Bobby juga menyampaikan aset utama DEFEND ID adalah SDMnya, “Peningkatan kualitas SDM harus kita percepat. Kita mulai dengan mapping SDM yang kita miliki dan roadmap yang kita butuhkan kedepannya,” ujarnya.

Apa yang disampaikan Bobby sesuai dengan apa yang disampaikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam agenda Mandiri Investment Forum (MIF) 2024. Prabowo menekankan pentingnya kerja sama untuk menaikkan perekonomian Indonesia, “Tidak ada yang namanya ‘winner takes all’, yang ada hanya keberhasilan untuk bersama,” ujar Menhan Prabowo dikutip dari situs Kementerian Pertahanan RI.

Sedangkan dalam sambutannya Asisten Deputi (Asdep) Bidang Industri Manufaktur Kementerian BUMN Chairiah membenarkan apa yang disampaikan Bobby. “Berdasarkan hasil review, produktivitas SDM DEFEND ID masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, optimalisasi SDM perlu dilakukan melalui program talent mobility dan manpower services di lingkup entitas DEFEND ID,” ujar Asdep Chairiah.

“Semoga acara Raker ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan output yang diharapkan, serta menjadi batu pijakan bagi DEFEND ID untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar,” tambah Chairiah.

Seperti tahun 2023, dalam Raker tahun ini peserta rapat dibagi menjadi empat Komisi dengan topik bahasan berbeda, yaitu Komisi I membahas mengenai Aspek Bisnis dan Kerjasama, Komisi II mengenai Aspek Operasi Project dan Manufaktur, Komisi III mengenai Aspek Teknologi, Portfolio Management, dan IT, dan Komisi IV membahas mengenai Aspek Keuangan, Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan SDM.

RELATED ARTICLES

Most Popular