LIPUTAN BANDUNG– Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran menyelenggarakan Seminar Nasional dalam rangka memperingati Dies Natalis Fikom yang ke-64.
Seminar yang mengusung tema “Digital Transformation: Navigating the New Landscape of Communication” ini digelar pada Kamis, 12 September 2024, di Auditorium Pascasarjana Fikom Unpad, dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Fikom Unpad Official.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh seluruh peserta yang hadir. Selanjutnya, seminar dibuka secara resmi dengan sambutan dari Prof. Dr. Atwar Bajari, M.Si, Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, yang menyampaikan pentingnya pemahaman tentang dinamika perubahan lanskap komunikasi di era digital.
Baca Juga: Bey Machmudin Hadiri Rapat Pleno Pemilihan Rektor Unpad Periode 2024 – 2029
Seminar ini menghadirkan empat narasumber yang memberikan wawasan mendalam terkait tema besar transformasi digital dan dampaknya di berbagai sektor. Narasumber menyajikan beragam topik yang relevan dengan perkembangan teknologi, mulai dari kecerdasan buatan (AI) hingga data besar (big data), serta dampak inovasi digital terhadap industri komunikasi, kesehatan, dan lingkungan.
Kunto Adi Wibowo memaparkan penelitian terbarunya yang berfokus pada pemahaman dan tingkat kepercayaan masyarakat Jawa Barat terhadap kecerdasan buatan (AI).
Menurut Kunto, AI semakin mendominasi berbagai aspek kehidupan, termasuk komunikasi, namun pemahaman dan kepercayaan masyarakat terhadap teknologi ini masih bervariasi.
Beliau menyoroti pentingnya edukasi dan literasi digital untuk meningkatkan pemahaman publik sehingga mereka dapat lebih percaya dan memanfaatkan AI dalam kehidupan seharihari.
Dalam konteks Jawa Barat, Kunto juga menekankan adanya perbedaan persepsi antara generasi muda yang lebih adaptif dengan teknologi dan generasi yang lebih tua yang cenderung lebih skeptis.
Baca Juga: Bey Machmudin Ajak Alumni Unpad Berkontribusi Bangun Jabar
Sementara itu Syauqy Lukman membahas tentang transformasi digital di sektor kesehatan, khususnya bagaimana teknologi komunikasi digital mulai mengubah cara layanan kesehatan diberikan kepada masyarakat.
Di tengah pandemi global yang mempercepat adopsi teknologi, layanantelemedicine dan sistem informasi kesehatan elektronik menjadi solusi utama untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kesehatan.
Syauqy juga membahas tantangan dalam implementasi teknologi ini, seperti kesenjangan akses digital di berbagai daerah di Indonesia serta kebutuhan untuk melindungi data pribadi pasien dalam sistem yang semakin terintegrasi secara digital.
Sedangkan Dandi Supriadi mengangkat topik yang semakin relevan di era digital, yakni penerapan teknologi digital dalam komunikasi lingkungan.
Beliau menyoroti bagaimana media imersif seperti virtual reality (VR) dan augmented reality (AR), serta kecerdasan buatan (AI), digunakan untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai isu-isu lingkungan, seperti perubahan iklim.
Dengan menggunakan teknologi ini, komunikasi mengenai lingkungan dapat lebih menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat luas. Dandi juga memaparkan bagaimana riset komunikasi lingkungan kini semakin bergeser ke arah pemanfaatan teknologi untuk mendorong perubahan perilaku yang lebih ramah lingkungan.
Rustika Herlambang menutup sesi seminar dengan pembahasan mengenai peran big data dan kecerdasan buatan dalam pengambilan keputusan.
Menurut Rustika, data saat ini menjadi aset berharga yang harus dimanfaatkan oleh organisasi, baik di sektor bisnis maupun pemerintahan. Dengan menggunakan big data, organisasi dapat membuat keputusan yang lebih akurat dan berbasis pada analisis data yang mendalam.
Rustika juga menjelaskan bagaimana AI membantu dalam memproses data dalam jumlah besar secara cepat dan efisien, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan tepat waktu.
Tantangan yang dibahas oleh Rustika meliputi etika penggunaan data serta perlunya peningkatan keterampilan tenaga kerja untuk beradaptasi dengan teknologi ini.
Setelah presentasi materi, sesi diskusi dibuka dengan dipandu oleh Preciosa Alnashava Janitra, M.Si, yang berperan sebagai moderator. Para peserta seminar antusias mengajukan berbagai pertanyaan.
Beberapa pertanyaan yang muncul berfokus pada dampak sosial dari kecerdasan buatan serta bagaimana masyarakat dapat lebih diberdayakan untuk beradaptasi dengan perubahan digital.
Seminar Nasional Dies Fikom ke-64 ini berhasil memberikan wawasan yang sangat relevan dan penting mengenai bagaimana transformasi digital memengaruhi berbagai sektor, terutama komunikasi, kesehatan, dan lingkungan.
Dengan menghadirkan para ahli di bidangnya, seminar ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi lebih banyak diskusi dan kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital.
Sebagai salah satu rangkaian acara dalam peringatan Dies Natalis ke-64 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, seminar ini tidak hanya memperkuat posisi Fikom Unpad sebagai pusat pengembangan ilmu komunikasi di Indonesia, tetapi juga menginspirasi banyak pihak untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan global yang semakin cepat.