Kamis, Oktober 31, 2024
BerandaHIBURANKedekatan Ara dan Baba di Tengah Fenomena Fatherless

Kedekatan Ara dan Baba di Tengah Fenomena Fatherless

LIPUTAN BANDUNG- Sanaara Gelora Pratama atau yang akrab dipanggil Ara, belakangan ini sedang naik daun di media sosial TikTok. Balita menggemaskan umur 5 tahun ini merupakan putri dari Billi Sandi Pratama dan Mega Vallentina, atau Baba dan Bubu.

Ara dikenal lantaran pandai berdiskusi dengan kedua orang tuanya, dan gemar deep talk tentang hal unik yang ada di pikirannya.

Kehadiran Ara, Baba, dan Bubu di TikTok telah menginspirasi banyak orang perihal edukasi parenting anak.

Baca Juga: Mengenal Ara, Balita Viral di TikTok Karena Hobi Deep Talk

Baba selaku ayah memperkenalkan gaya parenting bernama“Vesparenting”, yang sesungguhnya gabungan dari kata Vespa dan parenting.

Hal itu tercetus lantaran Baba diketahui menyukai motor Vespa, dan sering mengajak Ara berkeliling menggunakan Vespa sembari deep talk.

Berkat gaya parenting yang dikenalkan Baba, Ara menjadi cakap berkomunikasi dan rajin meraih prestasi.

Kedekatan mereka menunjukkan betapa pentingnya peran ayah dalam tumbuh kembang anak.

Seorang ayah yang terlibat aktif dalam kehidupan anaknya dapat memberikan dampak positif yang besar.

Baca Juga: Sheila On 7 Lampiaskan Kerinduan Penggemar di Konser Tunggu Aku di Samarinda

Seperti kepercayaan diri yang tinggi, keterampilan sosial yang baik, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.

Cerita seperti Ara dan Baba menjadi semakin penting di tengah maraknya fenomena fatherless di Indonesia.

Fatherless merujuk pada kondisi di mana seorang anak tumbuh tanpa kehadiran atau keterlibatan ayah dalam kehidupannya.

Fenomena ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti perceraian, kematian, atau ayah yang secara emosional tidak terlibat dalam kehidupan anaknya.

Fenomena fatherless telah menjadi kekhawatiran serius lantaran memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak.

Anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah cenderung mengalami masalah emosional dan perilaku, seperti kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat, rendahnya self-esteem, dan peningkatan risikot erlibat dalam perilaku negatif seperti kenakalan remaja dan penyalahgunaan zat.

Kurangnya figur ayah juga dapat mempengaruhi prestasi akademik anak, membuat mereka kurang termotivasi dan kesulitan dalam mencapai potensi maksimal mereka.

Kisah Ara dan Baba memberikan contoh positif tentang bagaimana seharusnya hubungan antara anak dan ayah. Kedekatan mereka menunjukkan bahwa dengankehadiran dan keterlibatan ayah, anak-anak dapat tumbuh dengan lebih baik.

Baba memberikan perhatian penuh kepada Ara, mendukungnya dalam setiap langkah, dan selalu ada untuk mendengarkan serta memberikan nasihat.

Hal ini membantu Ara tumbuh menjadi anak yang percaya diri, cerdas, dan penuh semangat.

Selain itu, cerita Ara dan Baba memberikan harapan dan inspirasi bagi banyak orangtua.

Mereka menunjukkan bahwa dengan kasih sayang dan perhatian yang tepat, anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang luar biasa.

Kedekatan antara ayah dan anak adalah kunci penting dalam membangun fondasi yang kuat bagi masa depan anak-anak.

Jadi, bagi para ayah di luar sana, luangkan waktu untuk bersama anak-anak kalian.

Dengarkan cerita mereka, dukung setiap langkah mereka, dan berikan kasih sayangtanpa syarat.

Dengan begitu, kita bisa membantu mengurangi fenomena fatherless danmemastikan bahwa setiap anak tumbuh dengan penuh cinta dan perhatian dari kedua orang tuanya.

RELATED ARTICLES

Most Popular