LIPUTAN BANDUNG – Persaingan Ketat di Grup B, Pelatih Persib Fokus Jadikan Piala Presiden 2025 Sebagai Pemanasan
Turnamen Piala Presiden 2025 dipastikan akan menjadi salah satu ajang pramusim paling menarik tahun ini. Klub-klub kuat dari dalam dan luar negeri tergabung dalam kompetisi bergengsi ini, termasuk Persib Bandung yang berada di Grup B bersama Port FC asal Thailand dan Dewa United dari Liga 1 Indonesia.
Kompetisi ini dijadwalkan berlangsung dari 6 hingga 14 Juli 2025, dengan dua stadion yang akan menjadi venue, yakni Stadion Si Jalak Harupat (Bandung) dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta). Meski begitu, Stadion GBK hanya digunakan pada hari pembukaan.
Baca Juga:Saddil Ramdani Siap Beraksi di PERSIB, Fokus Latihan Jelang Musim Baru
Laga pembuka akan mempertemukan Liga Indonesia All Star melawan tim tamu dari Inggris, Oxford United, pada 6 Juli pukul 19.30 WIB di Stadion GBK.
Setelah itu, seluruh pertandingan akan dipusatkan di Bandung untuk menyelesaikan babak penyisihan hingga semifinal.
Pelatih Persib, Bojan Hodak, mengakui bahwa Grup B bukanlah grup yang mudah.
Dua lawan yang harus dihadapi timnya dinilai memiliki kualitas serta konsistensi permainan yang cukup baik di musim sebelumnya.
Meskipun demikian, pelatih asal Kroasia itu menilai semua tetap bergantung pada kesiapan masing-masing tim selama pramusim.
“Dewa dan Port FC adalah tim kuat. Tapi saya pikir segalanya tergantung dari kapan mereka memulai persiapan dan kondisi fisik pemain saat kompetisi dimulai,” ujar Hodak dalam sesi wawancara pada Rabu (18/6/2025).
Port FC dikenal sebagai tim dengan gaya bermain menyerang dan skuad bertabur bintang, sementara Dewa United terus menunjukkan progres signifikan di Liga 1.
Hal ini membuat Grup B diprediksi akan menjadi salah satu grup paling kompetitif di turnamen tahun ini.
Meski menghadapi persaingan berat, Hodak menegaskan bahwa Piala Presiden bukan target utama Persib.
Ia memandang turnamen ini sebagai bagian dari rangkaian persiapan menjelang bergulirnya kompetisi utama seperti Liga 1 Indonesia dan AFC Cup, yang menjadi fokus utama klub.
“Kami tidak membebani tim dengan target juara di Piala Presiden. Fokus kami tetap pada liga dan kompetisi Asia. Turnamen ini adalah kesempatan untuk menguji kesiapan tim dan mencoba kombinasi pemain baru,” jelas mantan pelatih PSM Makassar tersebut.
Persib sendiri kemungkinan akan menurunkan beberapa pemain muda serta wajah-wajah baru dalam skuad utama selama Piala Presiden.
Hal ini dilakukan untuk memberikan menit bermain sekaligus menguji kedalaman tim.
Turnamen Piala Presiden kerap menjadi ajang penting bagi klub untuk mengevaluasi taktik dan strategi sebelum musim resmi dimulai.
Dengan melibatkan tim asing seperti Port FC dan Oxford United, turnamen ini juga memberi pengalaman internasional bagi pemain lokal.
Hodak berharap ajang ini bisa memberikan gambaran awal soal kekuatan tim dan memperkuat kekompakan di lapangan.
Ia menyebut bahwa kemenangan memang penting, tetapi lebih penting lagi adalah melihat progres fisik dan taktik dari para pemainnya.
“Tujuan kami bukan semata menang, tapi bagaimana tim ini berkembang secara bertahap. Kami akan coba banyak hal baru di turnamen ini,” tambahnya.
Antusiasme suporter Persib juga menjadi salah satu dorongan besar bagi tim untuk tampil maksimal.
Bermain di Bandung memberikan keuntungan tersendiri karena mendapat dukungan langsung dari Bobotoh, yang selama ini dikenal sebagai pemain ke-12 Persib.
Piala Presiden 2025 bukan hanya soal trofi, tapi juga soal membangun momentum, memperkuat chemistry antar pemain, dan menguji formasi ideal.
Dalam sepak bola modern, pramusim adalah fondasi yang sangat menentukan jalannya satu musim kompetisi.
Dengan persiapan yang matang, meskipun tanpa target juara, Persib tetap optimis bisa tampil kompetitif dan memberikan performa terbaik di setiap pertandingan.