LIPUTAN BANDUNG– Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (SBM ITB) bersama Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB (FSRD ITB), dalam kolaborasi dengan Youth-Tech Challenge, kembali menghadirkan Idealogy 2024 bootcamp. Bootcamp tahunan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2018 ini dirancang melahirkan ide-ide bisnis inovatif yang dapat memberikan solusi nyata bagi berbagai permasalahan sosial.
“Control your own destiny, ubah mindset menjadi entrepreneurial dan berkontribusilah pada negara,” pesan Dr. Ir. Subiakto, M.B.A., Wakil Dekan Akademik SBM ITB dalam pembukaan Idealogy 2024 di auditorium SBM ITB ( 25/7/24).
Selama empat bulan ke depan, peserta Idealogy 2024 akan mengikuti serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam berinovasi dan berwirausaha.
Baca Juga: Lomba Memilah Sampah Desa Sayang, Usaha SBM ITB dan Crapco Indonesia Mengatasi Sampah di Sumedang
Para peserta diberikan materi pendukung inovasi seperti cara membangkitkan ide, memprediksi tren, dan design sprint. Ide inovasi bisnis peserta Idealogy 2024 akan diikutkan dalam Youth-Tech Challenge untuk dinilai dan dikembangkan oleh Indosat Ooredoo Hutchinson.
Kompetisi bisnis Youth-Tech Challenge oleh Indosat Ooredoo Hutchinson dan Twimbit menantang para peserta untuk memecahkan masalah-masalah bisnis dengan empat tema sosial. Mulai dari daya hidup perkotaan, ketahanan pangan, peningkatan nilai PISA nasional, hingga perempuan dalam UMKM, peserta diminta memberikan solusi bisnis dengan memanfaatkan teknologi.
Pada hari pertama bootcamp, peserta bertemu dengan Geraldo Kiliari, Chief Business Development Officer Bagikopi dan Alda Griselda, Founder merk fesyen Achete.de.nous. Dua alumni SBM ITB ini memotivasi para peserta dengan cerita keberhasilan dan kegagalan dalam perjalanan bisnis.
Baca Juga: SBM ITB dan Singapore Management University Kunjungi PT KAI dan Mencoba Kereta Cepat Whoosh
Selain motivasi bisnis, peserta juga mendapat best practice industri dalam memprediksi tren oleh Yudhi Hadiwibowo, VP Head of B2B Product and Marketing Indosat Ooredoo Hutchinson, dan diskusi membangkitkan ide kreatif oleh Eunike Salduna, Founder Greenlabs Indonesia.
Di akhir sesi, peserta diarahkan untuk membentuk tim beranggotakan gabungan mahasiswa SBM dan FSRD ITB. Setiap tim akan mendapat satu orang fasilitator yang akan membantu peserta untuk menetapkan ide tema dan mengajukan solusi bisnis berdasarkan kasus bisnis yang diberikan Youth-Tech Challenge.