LIPUTAN BANDUNG– Digital Access Programme (DAP) bekerja sama dengan Common Room Networks Foundation (Common Room), akan menyelenggarakan Rural ICT Camp 2024 yang kelima pada 7 Oktober 2024 -11.Oktober 2024.
“Acara ini akan berlangsung di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, dengan tema Konektivitas Pedesaan dan Ketahanan Iklim, ujar Direktur Common Room Gustaff H. Iskandar, Sabtu (5/10/2024)
Sebelumnya, Rural ICT Camp pertama dan kedua (2020 & 2021) diadakan di Kampung Adat
Kasepuhan Ciptagelar, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Gustaf menambahkan pada 2022, Rural ICT Camp dilaksanakan di Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Di
tahun 2023, kegiatan ini dilaksanakan di Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.
“Di tahun kelimanya, Rural ICT Camp terus berkembang menjadi forum internasional yang
mendukung pertukaran pengetahuan dan berbagi pengalaman terkait internet komunitas dan
konektivitas yang bermakna,” tambahnya.
Kegiatan Rural ICT Camp 2024 juga menggelar kegiatan pengembangan kapasitas di bidang keterampilan teknis dan literasi digital untuk memperkuat konektivitas di daerah pedesaan dan meningkatkan ketahanan iklim, selain mendukung pembangunan berkelanjutan dalam kerangka kemitraan internasional.
Baca Juga: Bey Machmudin Ajak AMSI Jabar Tingkatkan Literasi Digital Masyarakat
Fenomena perubahan iklim yang ditandai dengan cuaca ekstrem dan bencana alam itu kata dia ikut
mempengaruhi kondisi ekonomi dan sosial di wilayah pedesaan, termasuk kesenjangan yang menghambat pembangunan.
Di sisi lain, masalah kesenjangan digital juga membatasi akses terhadap informasi, pendidikan, dan peluang ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan secara keseluruhan.
Terkait dengan hal ini, diperlukan tindakan nyata untuk memperbaiki konektivitas di pedesaan sekaligus memperkuat ketahanan lokal dalam
menghadapi dampak perubahan iklim.
Rural ICT Camp 2024 akan digelar secara hybrid dengan aktivitas online dan on-site di 4 desa
yang berada di wilayah Kecamatan Ciracap
“Salah satu sesi utama di ajang ini adalah Dialog Kebijakan Nasional dengan tema Konektivitas Pedesaan dan Ketahanan Iklim Dalam
Kerangka RPJMN 2025-2029,” ungkapnya.
Selain itu, akan ada kegiatan DAP Global Learning Event yang akan menjadi ajang pertukaran pengetahuan di antara peserta Sekolah Internet Komunitas dengan beberapa perwakilan mitra lembaga dari dalam dan luar negeri, termasuk perwakilan dari Kedutaan Besar Inggris.
Baca Juga: Darul Hikam Miliki Kurikulum Anti Bullying untuk Cegah Bullying di Sekolah
Dalam kaitannya dengan kelestarian lingkungan dan ketahanan iklim, Rural ICT Camp 2024
juga akan mengadakan kegiatan pelepasan tukik yang bertempat di Balai Konservasi Penyu Pangumbahan, serta lokakarya pemanfaatan akses internet untuk pemantauan cuaca (weather
station), dan pengurangan risiko bencana (PRB).
“Kegiatan tahunan ini juga akan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan terkait internet
komunitas, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, lembaga donor, akademisi, aktivis TIK,
praktisi teknologi digital, organisasi masyarakat sipil, organisasi internasional, komunitas lokal,dan para pelatih dari program Sekolah Internet Komunitas. Acara pembukaan akan
dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2024 dan diresmikan oleh Minister-Counsellor British
Embassy Jakarta, Amanda McLoughlin, bersama Alessandra Lustrati, Head of Digital
Development Foreign, Commonwealth & Development Office (FCDO), dan pejabat senior dari Kementerian terkait, pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta Kabupaten Sukabumi,” tambah Gustaff.
Sementara itu, pengelola program Sekolah Internet Komunitas di Kecamatan Ciracap sekaligus ketua panitia lokal kegiatan ini, Dede Irawan, mengatakan sangat senang sekaligus bangga karena wilayahnya terpilih sebagai tuan rumah Rural ICT Camp 2024. Sejak tergabung dalam program Sekolah Internet Komunitas di tahun 2020.
“Awalnya wilayah kami tidak ada akses
internet yang pada saat itu menghambat kegiatan pendidikan. Apalagi saat pandemi COVID-19,
kami tidak bisa melakukan kegiatan belajar secara luring. Namun, pada 2021 saat akses mulai
terbangun, kami sebagai tenaga pendidik secara tidak langsung memberikan dampak layanan
pendidikan lebih profesional, seperti memudahkan pembelajaran, tidak terfokus pada satu sumber seperti buku paket yang ada di sekolah,” katanya.
Selain itu, Dede juga berharap, setelah kegiatan Rural ICT Camp ini selesai, pihaknya bisa
menjalin kerja sama dengan pemerintah setempat untuk mengembangkan program dan juga
memberikan dampak positif kepada masyarakat, seperti terjadinya peningkatan layanan
kesehatan, pendidikan, administrasi desa, dan juga dalam hal peningkatan kesejahteraan dan
ekonomi.
Rural ICT Camp 2024 ini akan ditutup dengan penampilan dari grup wayang Pancanaka dari
Desa Pasir Panjang, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
Dengan lakon mengenai pentingnya literasi digital dalam menggunakan internet dan mencerna setiap informasi yang diterima warga.
Pertunjukan ini akan menampilkan dalang E. Karyadinata Cakrasuangsa yang akan tampil bersama para nayaga (pemain musik) yang semuanya masih berstatus pelajar.
Salah satu misi dari Pancanaka ini memang ingin melestarikan budaya dan tradisi wayang
kepada generasi muda di Ciracap, khususnya di Desa Pasir Panjang.***