LIPUTAN BANDUNG– Stasiun Kuala Bingai: Akses Mudah dan Nyaman Menuju Medan dan Bandara Kualanamu
PT Railink terus menunjukkan komitmennya dalam menyediakan kemudahan dan kenyamanan akses transportasi publik melalui pengelolaan sejumlah stasiun strategis. Salah satunya adalah Stasiun Kuala Bingai yang terletak di Banyumas, Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Berada pada ketinggian +20 meter, Stasiun Kuala Bingai termasuk dalam wilayah kerja Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh, dan dikelola langsung oleh PT Railink. Dikenal juga sebagai Stasiun Kuala Bingei atau Kwala Bingei, stasiun ini merupakan satu-satunya stasiun aktif di jalur reaktivasi Besitang–Binjai, serta menjadi titik awal penting dalam konektivitas masyarakat Kabupaten Langkat menuju Kota Medan dan Bandara Internasional Kualanamu.
Meskipun secara geografis tidak berada tepat di dalam Kelurahan Kuala Bingai, stasiun ini berlokasi di perbatasan dua kelurahan dan tetap menjadi simpul mobilitas utama di kawasan tersebut. Peran strategisnya menjadikan Stasiun Kuala Bingai sebagai pilihan utama bagi warga yang ingin mengakses transportasi kereta api dengan mudah dan terjangkau.
Dari Januari hingga Mei 2025 jumlah penumpang dari dan ke Stasiun Kuala Bingei mencapai 37.561 dengan rincian jumlah penumpang relasi Kuala Bingei ke Medan dan sebaliknya sebanyak 21.002 penumpang. Kemudian sebanyak 16.559 penumpang relasi Kuala Bingai ke Binjai dan sebaliknya
Saat ini, Stasiun Kuala Bingai melayani Kereta Api Sri Lelawangsa relasi Kuala Bingai – Medan pergi-pulang sebanyak empat perjalanan setiap harinya. Keberangkatan dari Kuala Bingai menuju Medan dijadwalkan pada pukul 06.45 WIB dan 18.25 WIB, sedangkan dari Medan menuju Kuala Bingai berangkat pukul 17.15 WIB, dengan waktu tiba di Kuala Bingai pada pukul 07.01 WIB dan 18.41 WIB. Tarif untuk sekali perjalanan ditetapkan sebesar Rp7.000, baik untuk arah Medan maupun Kuala Bingai.
Kereta Api Sri Lelawangsa reguler ini dioperasikan dengan formasi satu unit lokomotif, enam kereta kelas ekonomi (K3), dan satu kereta pembangkit, dengan kapasitas total mencapai 480 tempat duduk. Seluruh kereta dilengkapi fasilitas toilet yang bersih dan nyaman demi menunjang kenyamanan penumpang selama perjalanan.
Stasiun Kuala Bingai juga telah terintegrasi dengan layanan transportasi publik, termasuk transportasi online, sehingga memudahkan penumpang untuk melanjutkan perjalanan ke berbagai tujuan. Di samping itu, stasiun ini menyediakan berbagai fasilitas umum seperti toilet, area merokok, mushola, dan fasilitas yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Manager Komunikasi Perusahaan PT Railink, Ayep Hanapi, menyampaikan bahwa keberadaan Stasiun Kuala Bingai merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam memperluas aksesibilitas layanan kereta api yang terjangkau dan nyaman bagi masyarakat Sumatera Utara, khususnya untuk koneksi ke pusat kota dan bandara.
Baca Juga: Berinovasi Tanpa Henti, PT Railink Menerima Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
“Stasiun Kuala Bingai merupakan salah satu simpul penting yang dikelola PT Railink, mempermudah masyarakat untuk menjangkau pusat Kota Medan hingga Bandara Kualanamu dengan tarif terjangkau dan fasilitas yang nyaman,” ujar Ayep.
Lebih lanjut, Stasiun Kuala Bingai menjadi bagian dari jaringan layanan PT Railink di Sumatera Utara yang juga mencakup Stasiun Binjai, Stasiun Medan, Stasiun Bandar Khalifah, Stasiun Batang Kuis, Stasiun Araskabu, dan Stasiun Bandara Kualanamu.
“Dengan kehadiran Stasiun Kuala Bingai, PT Railink berharap dapat terus mendukung konektivitas antarwilayah serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal melalui layanan kereta api yang andal dan berkualitas,” tutup Ayep.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal, tarif, dan pemesanan tiket KAI Bandara, masyarakat dapat mengakses situs resmi PT Railink di www.railink.co.id, atau melalui media sosial resmi di Instagram @kabandararailink, Facebook @KABandaraRailink, Twitter @KAIBandara, serta melalui email di [email protected].
Tentang PT Railink :
PT Railink (“KAI Bandara”) merupakan anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia dan Angkasa Pura Indonesia yang menyediakan layanan angkutan penumpang dari pusat kota ke bandar udara melalui perkeretaapian. Pengoperasian layanan KA Bandara pertama kali pada tahun 2013 dari Kota Medan menuju Kualanamu International Airport, kemudian pada tahun 2018 pengoperasian KA Bandara Soekarno-Hatta (Basoetta). Kemudian Pada April 2022, PT Kereta Api Indonesia menugaskan KAI Bandara untuk mengoperasikan layanan KA Bandara Yogyakarta International Aiport, sehingga memperluas jangkauan layanan kereta bandara di Indonesia.
Pada Januari 2023, terjadi perubahan strategis di mana KAI Bandara mengalihkan pengoperasian KA Basoetta ke PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi operasional dan fokus KAI Bandara dalam mengembangkan layanan kereta bandara di Medan dan Yogyakarta.
Selain itu sejak tahun 2021 PT Railink mengembangkan bisnis MOSS (Maintenance, Operations, Spare Parts and Services) yang memiliki visi menjadi pemimpin perawatan sarana dan perdagangan suku cadang kereta api yang berkelanjutan. MOSS adalah lini bisnis KAI Bandara yang menyediakan layanan pemeliharaan, operasional, dan suku cadang untuk mendukung operasional kereta api, terutama untuk KAI Group.***