Bikin Bangga, 31 Mahasiswa StiKes Budi Luhur Penerima Beasiswa KIP Go Internasional

EDUKASI22 Dilihat

LIPUTAN BANDUNG – Sebanyak 31 alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (StiKes) Budi Luhur Kota Cimahi bakal terbang ke sejumlah negara di Asia dan Timur Tengah.

Tak hanya membuktikan hasil belajarnya, puluhan alumni StiKes Budi Luhur ini bakal bekerja di negara Jepang, Kuwait hingga Turki sesuai dengan program studi (prodi) yang dipilihnya selama mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

“Hari ini memang kegiatannya ada dua, ada kegiatan angkat janji untuk mahasiswa tingkat I. Jadi, di pertama kali mereka akan praktik di rumah sakit, mereka harus diangkat janji dulu,” kata ketua STIKes Budi Luhur Cimahi Periode, Sri Wahyuni saat ditemui, Rabu 14 Mei 2025.

Pasalnya, meski masih mahasiswa, pada hakekatnya begitu masuk pada pelayanan kesehatan mereka juga harus mengikuti etika-etika profesi bidan dan perawat.

“Makanya sebelumnya harus diangkat janji dulu, seperti tidak boleh membeda-bedakan pasien, tidak membocorkan rahasia dan sebagainya,” jelasnya.

Sri menyebut, agenda hari ini diikuti 114 mahasiswa dari semua prodi dan yang spesial hari ini StiKes Budi Luhur melepaskan lantaran mereka adalah para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP).

“Kalau biasanya pelepasan itu sedikit-sedikit, tapi sekarang dalam jumlah yang banyak. Jadi StiKes Budi Luhur dalam beberapa tahun terakhir mendapatkan kuota KIP dari LLDIKTI dan Komisi X DPR RI yang khusus mengembangkan pendidikan sejak tahun 2020,” sebutnya.

Sri menuturkan, untuk mahasiswa KIP ini mereka tak hanya sekadar lulus namun diharapkan bisa bekerja tidak saja di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri seperti mereka dari program reguler.

“Jadi hari ini ada 31 mahasiswa KIP dan tambahan alumni KIP lainnya berangkat ke Jepang, Turki, Kuwait dan ke Arab Saudi,” sebutnya.

Dijelaskan Sri, nereka akan bekerja di berbagai macam profesi, mulai dari health spa, perawat lansia sesuai dengan unggulan D3 Keperawatan dan untuk pendidikan nurse tentunya bekerja sebagai perawat di rumah sakit pemerintah di Kuwait dan Arab Saudi.

“Ada alumni kita sebanyak 6 orang yang akan berangkat, salah satunya dosen-dosen muda kami,” jelasnya.

Lebih jauh Sri menerangkan, pengelolaan KIP di StiKes Budi Luhur ini mengikuti aturan yang ditetapkan. Menurutnya, ada biaya yang diberikan ke kampus, ada juga yang dipegang oleh mahasiswa untuk biaya hidup.

“Jadi kami mencoba memperlakukan mereka dengan standar yang sama. Hal itu dibuktikan dengan kelulusan mereka dan mendapatkan peluang yang sama bekerja di luar negeri,” terangnya.

Sri menyebut, para mahasiswa yang sekarang berangkat ada yang dari program internasional itu 100 persen dari KIP dan berangkat ke Jepang dengan waktu yang pendek pasca wisuda.

“Mereka kemarin wisuda pada November 2024. Intinya, kami berupaya untuk mengelola dana KIP dengan baik. Khususnya untuk Bahasa Jepang pihaknya dibantu dibiayai disupport untuk bahasa,” bebernya.

“Kemudian, untuk biaya pemberangkatan kami mendapat support dari BJB Syariah yang bisa memberikan talangan biaya hidup di luar negeri,” tambahnya.

Kendati demikian, sambung Sri, usai mereka bekerja dan mendapatkan upah, mereka bakal membayar sisa pembayaran dengan cara dicicil sesuai kemampuannya masing-masing.

“Karena yang namanya ke luar negeri pasti ada biaya besar. Untuk mahasiswa StiKes Budi Luhur mereka mendaftar ke BP2K dan mereka akan mendapatkan fasilitas dari kita sama seperti para mahasiswa reguler,” tandasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *