Pembangunan Jangan Hanya Kejar Investasi, Menteri ATR/BPN: Tapi Wujudkan Keadilan Agraria untuk Semua!

oleh -11 Dilihat
Sumber: atrbpn.go.id

LIPUTAN BANDUNG – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengingatkan bahwa pembangunan nasional tidak boleh hanya berorientasi pada investasi semata. Pembangunan sejati, menurutnya, harus mampu menghadirkan keadilan dan kesejahteraan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Penegasan ini disampaikan saat Menteri Nusron memimpin Upacara Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang (HANTARU) 2025 di Jakarta, Rabu (24/09/2025).

“Pembangunan harus berkeadilan dan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Ada para petani, nelayan, para pelaku usaha mikro, masyarakat adat, yang juga harus dilibatkan dalam arus kesejahteraan. Di sinilah program Reforma Agraria berperan untuk menjawab persoalan ketimpangan penguasaan dan pemilikan tanah,” tegas Menteri Nusron, menekankan pentingnya inklusivitas dalam pembangunan.

Menteri Nusron menjelaskan bahwa Reforma Agraria tidak hanya terbatas pada redistribusi lahan, tetapi juga mencakup penguatan akses masyarakat terhadap pemanfaatan tanah. “Reforma Agraria dilaksanakan melalui penataan aset dan penataan akses yang merupakan dua tahapan integral yang tidak bisa dipisahkan. Setiap jengkal tanah adalah amanah, jangan biarkan telantar,” pesannya.

Pemerintah, lanjut Menteri ATR/Kepala BPN, tengah memperkuat pengawasan terhadap tanah-tanah yang dikuasai perusahaan skala besar. “Tanah yang terbengkalai atau tidak dimanfaatkan sesuai peruntukannya akan ditata kembali agar bisa diperuntukkan bagi masyarakat golongan ekonomi lemah melalui program Reforma Agraria,” jelasnya, menunjukkan komitmen pemerintah dalam menertibkan pemanfaatan lahan.

Selain untuk pemerataan, tanah-tanah yang tidak produktif juga akan diarahkan untuk mendukung agenda prioritas pemerintah. “Tanah telantar bisa didorong pemanfaatannya dalam mendukung program prioritas pemerintah, seperti swasembada pangan, swasembada energi, hingga pembangunan perumahan Tiga Juta Rumah untuk golongan masyarakat berpenghasilan rendah,” ungkap Menteri Nusron, memperluas cakupan manfaat Reforma Agraria.

Dengan langkah-langkah ini, Menteri Nusron meyakini bahwa Reforma Agraria bukan hanya solusi atas ketimpangan agraria, tetapi juga instrumen penting untuk mencapai pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Tujuan akhirnya, kata dia, adalah demi menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia. ***