Mafia Tanah Semakin Cerdas dan Canggih, Menteri Nusron Dorong 2 Pendekatan Kunci

oleh -12 Dilihat
Sumber: atrbpn.go.id

LIPUTAN BANDUNG – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengingatkan bahwa praktik mafia tanah terus bermetamorfosis, baik dari sisi pelaku maupun metode yang digunakan yang membuat kejahatan pertanahan semakin kompleks. Penanganannya, katanya, harus dilakukan secara kolaboratif dan berkesinambungan.

Pernyataan itu diucapkan Nusron di hadapan peserta Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penyelesaian Tindak Pidana Pertanahan Tahun 2025 yang tergabung dalam Satgas Anti-Mafia Tanah, Rabu (03/12/2025) di Jakarta.

“Hanya Dua Pendekatan: APH Tegas & ATR/BPN Bebas Kongkalikong”

Menurut Nusron, pemberantasan mafia tanah hanya bisa dicapai melalui dua pendekatan inti. “Pertama, ketegasan Aparat Penegak Hukum (APH). Tangkap dan gunakan pasal yang benar tepat, tidak bisa dibantah atau dimanipulasi. Kedua, teman-teman di ATR/BPN jangan sampai terlibat menjadi bagian ekosistem mafia tersebut,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa kerja sama antara Kementerian ATR/BPN dan Satgas Anti-Mafia Tanah harus berkelanjutan. “Sepanjang petugas ATR/BPN proper, kuat, tegas, dan tidak mau diajak kongkalikong; ditambah APH yang kuat dan pasalnya yang tepat – insyaallah ini bisa diatasi bersama,” ujar Nusron.

AHY Sambut Positif: Momentum Penting untuk Keadilan Agraria

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyambut positif pelaksanaan Rakor di penghujung tahun 2025. Ia menilai pertemuan ini sebagai momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama menghadirkan keadilan agraria bagi masyarakat.

“Perjuangan memberantas mafia tanah adalah perjalanan panjang yang membutuhkan sinergi erat antar pemangku kepentingan. Saya terus bersinergi dan berkolaborasi dengan ATR/BPN serta pihak lainnya, termasuk mengampanyekan aksi-aksi melawan mafia tanah,” ujar AHY.

AHY: “Kita Harus Lebih Adaptif Dari Mafia yang Semakin Canggih”

Menko AHY juga menggarisbawahi tiga prinsip penting yang harus dipegang Satgas Anti-Mafia Tanah menghadapi mafia yang semakin cerdas. “Pertama, adaptif – karena mafia tanah sudah memanfaatkan teknologi dan jaringan yang makin canggih. Kedua, tangguh – jangan tergoda dan jangan jadi backing bagi pelaku. Terakhir, responsif – setiap laporan harus ditangani cepat, tepat, dan sesuai aturan,” pungkasnya.