86 Kepala Daerah Ikuti Retret Nasional di Kampus IPDN Jatinangor

LIPUTAN BANDUNG – 86 Kepala Daerah Ikuti Retret Nasional di Kampus IPDN Jatinangor

Sebanyak 86 kepala daerah dari seluruh penjuru Indonesia resmi mengikuti program retret nasional gelombang kedua yang berlangsung di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Kegiatan ini dimulai pada Minggu, 22 Juni 2025 dan akan berlangsung hingga 26 Juni 2025.

Keberangkatan para peserta retret diawali dengan seremoni pelepasan oleh Menteri Dalam Negeri di Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta.

Setelah itu, rombongan kepala daerah diberangkatkan ke Jatinangor menggunakan moda transportasi modern, yaitu Kereta Cepat Whoosh.

Baca Juga:Ikut Tampil di Jakarta E-Prix Formula E, Yamaha Motor Hadir Sebagai Technical Partner Pengembangan Powertrain Mobil Balap Listrik

Setibanya di Stasiun Kereta Cepat Padalarang, para peserta melanjutkan perjalanan menuju Kampus IPDN dengan tiga armada bus.
Tiba sekitar pukul 11.50 WIB, para kepala daerah langsung disambut dalam sebuah apel kehormatan yang dilangsungkan di lapangan utama kampus.

Rektor IPDN, Halilul Khairi, memberikan sambutan hangat kepada seluruh peserta retret.

Ia menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada IPDN sebagai lokasi pelaksanaan retret nasional ini.

Baca Juga:The Grand Central Court Resmi Dibuka, Tempat Padel Terbaru Hadirkan Wisata Gaya Hidup dan Kuliner Modern di Tengah Kota Bandung

“Selamat datang di Kampus IPDN Jatinangor. Kami siap memberikan pelayanan terbaik demi kelancaran kegiatan ini,” ujar Halilul dalam pidatonya.

Halilul juga menegaskan pentingnya seluruh peserta untuk mengikuti aturan dan tata tertib kampus selama program berlangsung.

Ia berharap, kepala daerah dan wakil kepala daerah yang hadir dapat menjadikan momen ini sebagai ajang refleksi dan peningkatan kapasitas kepemimpinan.

Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, turut hadir dalam acara pembukaan.

Ia mengungkapkan bahwa IPDN dipilih sebagai tempat retret karena memiliki rekam jejak panjang dalam mencetak sumber daya manusia aparatur sipil negara (ASN) yang profesional dan berdedikasi.

“IPDN adalah kawah candradimuka yang telah membentuk puluhan ribu abdi negara. Kami ingin semangat itu tertular kepada para kepala daerah yang hadir,” tutur Bima Arya.

Bima juga menyoroti pentingnya memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan persatuan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Ia menilai retret ini menjadi ruang strategis untuk membangun sinergi antar pemimpin daerah lintas wilayah.

“Keberagaman adalah keniscayaan di kampus ini, dan itulah cerminan Indonesia. Kami harap peserta semakin memahami peran mereka sebagai pelayan masyarakat dari Sabang sampai Merauke,” tegasnya.

Selain itu, Bima Arya juga mendorong para praja IPDN untuk aktif berinteraksi dengan para kepala daerah selama kegiatan berlangsung.

Menurutnya, ini akan menjadi kesempatan emas bagi praja untuk memperluas wawasan praktis tentang pemerintahan dan kepemimpinan.

Retret nasional ini tidak hanya berisi materi teori, tetapi juga rangkaian diskusi, refleksi kepemimpinan, serta kegiatan outbond yang dirancang untuk memperkuat karakter dan solidaritas antar peserta.

Dengan latar belakang lingkungan pendidikan yang tertib dan disiplin, IPDN Jatinangor diyakini mampu menciptakan atmosfer yang kondusif untuk mendorong para kepala daerah merefleksikan kembali visi, misi, serta tanggung jawab mereka sebagai pemimpin daerah.

Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif Kemendagri dalam meningkatkan kapasitas dan integritas kepala daerah.

Program retret diharapkan menjadi sarana transformasi mental dan spiritual dalam menjalankan tugas pemerintahan yang bersih, efisien, dan berorientasi pada pelayanan publik.

Keikutsertaan 86 kepala daerah dalam retret ini menunjukkan komitmen kuat terhadap peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan di tingkat lokal.

Harapannya, hasil dari kegiatan ini dapat langsung diterapkan di daerah masing-masing untuk mendukung pembangunan nasional yang merata dan berkelanjutan.